SLEMAN, KRJOGJA.com - Suasana Ballroom Sahid Jaya Hotel and Convention Selasa (16/5/2017) siang terlihat jauh lebih sibuk dari biasanya. Betapa tidak, 88 booth seller yang terdiri dari tour and travel dan hotel di wilayah DIY sedang melakukan diskusi bussines to bussines (B2B) dengan para pembeli paket wisata dari 14 negara dunia.
Setiap enam menit sekali mulai pukul 09.15 hingga 16.30 WIB, para buyer akan berpindah dari satu seller ke seller lainnya. Mereka mendengarkan secara langsung penawaran dari seller untuk nantinya ditindaklanjuti dalam transaksi.
Masing-masing buyer paling tidak harus mengunjungi 45 booth untuk mendengarkan penawaran dari seller yang ada di ikut dalam Jogja Travel Mart (JTM) ini. Para buyer juga ditemani LO yang juga mahasiswa Kepariwisataan dari AMPTA dan UGM untjk memudahkan sirkulasi B2B tersebut.
Fadli Fahmi Ali, Ketua JTM 2017 mengungkap di acara table top ini para buyers paling tidak harus melakukan tatap muka dengan 45 seller sebagai wujud komitmen keseriusan dalam memasarkan pariwisata DIY. "Mereka akan mengumpulkan cap dari masing-masing seller dan minimal harus 45 seller untuk nantinya dapat benefit reinburse tiket pesawat," ungkapnya.
Setelah melakukan table top, para buyers nantinya diberikan waktu 30 menit di akhir untuk melakukan transaksi dengan seller pilihannya sebagai tindaklanjut. "Ada waktu 30 menit untuk transaksi setelah buyers mendengarkan penawaran seller, jadi memang langsung konkrit," imbuhnya.
Udhi Sudiyanto ketua ASITA DIY menambahkan ada pembeli dari satu negara yang akhirnya memutuskan tak hadir yakni Laos. "Total buyers akhirnya 143 karena memang Laos tidak jadi datang, namun tetap saja tak berpengaruh karena hanya satu yang tak hadir," ungkapnya.
Selasa (16/5/2017) malam nanti, para buyers akan mengikuti undangan makan malam di The Sahid Rich Hotel. Dalam acara tersebut akan diadakan pula seremonial penyerahan mobil ambulance kepada DPD ASITA DIY. Rabu (17/5/2017) besok seluruh buyers akan mengikuti educational trip ke Gua Pindul dan Borobudur. (Fxh)
