Diksar Mapala UII, Korban Dirawat Bertambah

Photo Author
- Rabu, 25 Januari 2017 | 13:20 WIB

SLEMAN (KRjogja.com) - Korban Great Camping Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UII yang harus dirawat di rumah sakit bertambah menjadi 10 orang, Rabu (25/1/2017). Mereka dirawat di Jogja International Hospital (JIH) setalah tim dokter membutuhkan waktu untuk melakukan observasi lebih lanjut pada para mahasiswa peserta pendidikan dasar tersebut.

Karina Utami Dewi Kepala Humas UII kepada wartawan di JIH Rabu (25/1/2017) siang mengungkap hingga hari ini ada 10 peserta yang dirawat inap di rumah sakit JIH. Namun demikian, pihak kampus menyerahkan teknis pemeriksaan pada rumah sakit termasuk alasan hingga akhirnya diputuskan untuk rawat inap.

"10 orang hingga hari ini dirawat inap di JIH namun terkait apa yang dialami dan teknis pemeriksaan pihak rumah sakit yang akan menyampaikan. Pihak kampus pada intinya mengharapkan yang terbaik untuk penanganan kesehatan seluruh mahasiswa," ungkapnya.

Sebelumnya, Selasa (24/1/2017) sore kemarin pihak kampus menyatakan ada 5 mahasiswa yang mendapatkan perawatan di rumah sakit, namun setelah adanya observasi yang harus dirawat inap bertambah menjadi 10 orang. "Secara resmi untuk alasannya nanti pihak JIH yang menyampaikan, kami tidak bisa menyampaikan secara detail," lanjutnya.

Sementara Febriana Humas RS JIH ketika ditemui wartawan mengaku belum bisa banyak bicara mengenai teknis pemeriksaan dan alasan hingga akhirnya memutuskan 10 pasien harus mendapatkan rawat inap. "Tim dokter masih melakukan pemeriksaan, nanti hasilnya akan kami sampaikan tapi saat ini belum bisa karena masih menunggu hasilnya," ungkapnya.

Ketika ditanya apakah 10 pasien tersebut merupakan korban baru, Febriana menyampaikan bahwa beberapa sudah terlebih dahulu mendapatkan perawatan. "Ada yang sudah dari kemarin, ada yang baru juga, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga korban meninggal Great Camping Maut mengalami luka di bagian tangan, kaki juga perut yang mengakibatkan adanya pendarahan dan gagal nafas. Mereka diduga mendapatkan kekerasan dari seniornya dalam agenda pendidikan dasar Mapala di Gondosuli Tawangmangu Jawa Tengah. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X