SLEMAN (KRjogja.com) - Suasana syahdu sungguh terasa di Ballroom Grand Pasific Yogyakarta, Minggu (6/11/2016) malam. Ribuan penonton yang hadir dalam konser Badai Pasti Berlalu plus Yockie Soeryo Prayogo memperingati Dies Natalis Fisipol UGM ke-61 benar-benar diajak untuk bernostalgia ke era 70-an dan 80-an saat lagu-lagu karya Eross Djarot dan kawan-kawan tersebut booming dan menjadi tonggak eksostensi musik pop di Indonesia.
Lagu-lagu seperti Jurang Pemisah, Rindu, Semusim, Apatis hingga Nuansa Bening mampu dibawakan dengan sangat apik oleh penyanyi-penyanyi yang juga berasal dari masa-masa keemasan lagu tersebut. Andi Rif, Fryda, Bonita, Benny Soebardja, Kadri Muhammad, Louis Hutahuruk dan Kinan Nasution bergantian meneriakkan nada-nada yang hampir sangat jarang didengarkan di era-era saat ini.
Ribuan penonton yang hadir di Pacific pun seakan terbius mengikuti irama magis yang dikeluarkan dari keyboard Yockie Soeryo Prayogo saat mengiringi para penyanyi malam ini. Kesyahduan bertambah ketika penyanyi idola 80-an Dian Pramana Poetra memberikan surprise dengan memulai bernyanyi di kursi paling belakang penonton.
Sontak saja para kaum ibu berebut foto selfie dengan pria yang memang menjadi idola wanita di tahun-tahun 80-an. Dua lagu dinyanyikan Dian yakni Kau Seputih Melati dan Selamat Jalan Kekasih ternyata mampu menyihir penonton yang hadir terbukti dengan koor kompak saat Dian mengayunkan mic ke arah depan panggung.
Hasrat dan Cita yang merupakan lagu hits almarhumah Andi Meriem Matallata pun berhasil dibawakan dengan apik oleh Sarah Anjani yang merupakan puteri kandung Yockie Soerya. Satu lagu lain yakni Merpati Putih karya Eross Djarot juga dibawakan dengan luar biasa oleh Bonita yang kemudian terasa mengembalikan magis konser Badai Pasti Berlalu.
Pongki Barata yang tak ingin kalah pun membawakan lagu Kala Surya Tenggelam dengan cukup syahdu. Sementara Ario Wahab pun serasa tak mau ketinggalan tampil total di Konser Badai Pasti Berlalu ini. Dua lagu yakni Serasa dan Juwita pun dibawakan dengan energik tanpa mengubah kesan lawas.
Lagu andalan Badai Pasti Berlalu pun akhirnya dibawakan di penghujung konser oleh penyanyi Berlian Hutauruk yang ternyata diikuti koor oleh penonton yang tak beranjak sepanjang dua jam lebih. Kesempurnaan konser tersbut pun disudahi dengan kolaborasi seluruh artis membawakan lagu Pelangi, yang kemudian diiringi tepukan meriah seluruh penonton yang hadir. (Fxh)