SLEMAN (KRjogja.com) - Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun menandai peresmian desa melek politik dengan menyerahkan buku modul kepada para vocal point yang dilantik di Balai Desa Sendangsari, Sabtu, (22/20/2016). Desa melek politik merupakan salah satu sarana untuk melakukan pendidikan politik masyarakat yang berkesinambungan.
Dalam kesempatan ini masyarakat digugah kesadarannya sebagai warga negara yang aktif mengawal proses memilih pemimpin, mengawal proses perencanaan pembangunan, serta melakukan evaluasi pembangunan.
Sri Muslimatun mengungkapkan harapannya bahwa nantinya para vocal point yang sudah diberi pendidikan dan pelatihan menjadi vocal point yang baik. “Semoga para vocal point yang telah dilantik ini nantinya akan membawa perubahan yang baik dalam hal pengawalan kebijakan publik,†terangnya. Vocal point dibentuk bukan untuk menjatuhkan pemimpin atau membuat malu penguasa, tetapi lebih mengingatkan bila ada kebijakan yang tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat.
Acara ini merupakan salah satu keluaraan dari kegiatan penelitian hibah bersaing yang berjudul Pengembangan Model Pendidikan Politik bagi Pemilih Pemula yang didanai oleh Kemenristek Dikti melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPN Veteran Yogyakarta.
“Semoga setelah peresmian ini akan ada tindak lanjut dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau dari pihak pemerintah,†ujar Ketua tim peneliti, Susilastuti disela acara.
Sigit Pamungkas selaku anggota KPU Republik Indonesia Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mengatakan salah satu program dari KPU adalah membuat desa-desa percontohan literasi seperti ini. “Kami memang sedang berusaha membuat desa-desa percontohan seperti ini, hal ini dilakukan untuk membuat pemilih menjadi pemilih yang cerdas dan partisipatif dalam pesta demokrasi,†ungkapnya. (Kristi Dwi Utami/MG-13)