YOGYA (KRjogja.com) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama BRI dan BNI secara resmi melakukan ujicoba penggunaan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Plus bagi pelajar di wilayah Kota Yogyakarta, Rabu (19/10/2016).Â
Kartu yang dapat digunakan layaknya Anjungan Tunai Mandiri (ATM) ini diharapkan bisa mendekatkan literasi perbankan pada siswa SD hingga SMA/SMK di seluruh wilayah Indonesia. Di DIY, KIP Plus ini bisa digunakan siswa pemilik untuk melakukan pembayaran non tunai di koperasi dan toko-toko buku yang telah menjalin kerjasama dengan perbankan.Â
"Sudah ada 40 merchand di wilayah DIY yang sudah siap dengan mesin Electronic Data Capture (EDC) termasuk Malioboro Mall dan beberapa toko buku terkemuka, jadi siswa pemilik kartu bisa menggunakan untuk penyaluran alat-alat kebutuhan sekolah," terang Direktur Kelembagaan BRI, Kuswiyoto saat temu pers di SMK N 2 Yogyakarta.
Menurut Kuswiyoto adanya KIP Plus ini ditujukan agar siswa lebih melek literasi perbankan dan merasakan kemudahan transaksi non tunai. "Kalau pegang kartu ini siswa bisa semakin dewasa dalam mengelola keperluan sekolahnya dan membentuk kebiasaam melek literasi perbankan," imbuhnya.
Direktur Consumer Banking BNI, Anggoro Eko Cahyo menambahkan adanya KIP Plus diharapkan mampu memberikan pemahaman praktek pada para siswa dalam melakukan kegiatan perbankan. "Ketika mereka menjadi dewasa dalam mengatur keuangan maka diharapkan memiliki kualitas hidup yang lebih baik, di sisi lain bantuan pemerintah semakin tepat guna," ungkapnya.
Di Kota Yogyakarta tak kurang 1295 siswa akan memegang KIP Plus terdiri dari 629 siswa SMP, 142 siswa SMA dan 524 siswa SMK. Mereka akan menerima uang debit dalam KIP Plus sebesar Rp 750 ribu per tahun untuk SMP dan Rp 1 juta per tahun untuk SMA/SMK. (Fxh)