Tujuh Negara Berkumpul Bahas Perkembangan Kereta Api

Photo Author
- Selasa, 18 Oktober 2016 | 11:27 WIB

SLEMAN (KRjogja.com) - Sebanyak 7 negara anggota ASEAN Railways CEP Conference berkumpul di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta Selasa (18/10/2016) hingga Kamis (20/10/2016). Perwakilan dari masing-masing negara ini berkumpul untuk membahas permasalahan tantangan dan ide-ide terkait perkembangan dunia perkeretaapian yang terjadi di wilayah ASEAN.

Delegasi dari Vietnam, Thailand, Laos, Kamboja, Malaysia, Myanmar dan tuan rumah Indonesia mulai menjalani agenda dengan diawali pembukaan Selasa (18/10/2016) pagi. Pembukaan tersebut dihadiri oleh Dirjen Perkeretaapian Kemenhub RI, Prasetyo Boeditjahjono dan Direktur PT KAI, Edi Sukmoro serta Wakil Gubernur DIY, Sri Paku Alam X.

Prasetyo Boeditjahjono mengatakan kereta api masih menjadi primadona transportasi di wilayah ASEAN di era saat ini. Menurut dia, konferensi yang berjalan tiga hari kedepan harus menghasilkan sesuatu yang strategis demi kebaikan bersama negara-negara anggota ASEAN Railways.

"Pangsa di ASEAN ini sampai 600 juta penduduk dan konektivitas adalah hal yang sangat penting, di kota-kota besar anggota konferensi ini sama-sama sudah mengalami masalah dan inilah tantangan dan sekaligus peluang bagi kereta api. Ajang ini sangat penting untuk membenahi perkeretaapian terutama di Indonesia," ungkapnya.

Sementara Wakil Gubernur DIY Sri Paku Alam X menambahkan konferensi tersebut dianggap sangat penting dan Yogyakarta cukup beruntung dipilih menjadi lokasi konferensi. "Kereta api masih memegang peran penting untuk angkutan barang dan manusia, kami ingin transportasi ini berkembang dan Yogyakarta sangat bangga bisa menjadi tuan rumah konferensi Asean Railways ini," terangnya.

Edi Sukmoro, Direktur PT KAI mengungkapkan ada beberapa agenda dalam konferensi kali ini yakni CEO grup discusion, Marketing grup discusion dan Technical grup discusion. "Banyak hal dalam transportasi perkeretaapian yang perlu dibenahi dan akan dibahas dalam konferensi, kita juga kenalkan 'dapur' kita agar bisa saling belajar satu sama lain," ungkapnya. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X