SLEMAN (KRjogja.com) - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta menyelesaikan pemugaran Situs Palgading yang berada di Dusun Palgading Desa Sinduharjo Kecamatan Ngaglik Sleman, Senin (10/10/2016). Pemugaran ini dilakukan untuk bangunan A, karena 80 persen komponennya ada.
Menurut Ketua Tim Pemugaran Situs Palgading Indung Pancaputra sesuai rencana, pemugaran berlangsung selama 125 hari. Terhitung sejak tanggal 9 Mei hingga 10 Oktober. Meski dinyatakan selesai dipugar, ternyata untuk puncak dari situs belum ditemukan.
"Khusus Cathra memang sangat jarang ditemukan karena bentuknya seperti payung. Sedangkan sebelum Yasthi biasanya ada batas ornamen atau bentuk lain yang melingkar. Dan itu juga belum ketemu,†kata Indung Pancaputra.
Menurut Indung, disebut bangunan A karena bentuk candi maupun bentuk stupa belum bisa memastikannya seperti apa. Karena dari sisi arsitektur, profil bangunan ini diluar dari pakem bangunan stupa. Ada bagian-bagian dari bangunan stupa yang ‘hilang’. Dan itu secara konstruksi mempengaruhi dimensi bangunan dan bentuk. "Jadi bentuk situsnya terkesan 'mbuntek'. Pendek tapi padat. Bukan tambun seperti di Candi Borobudur. Itu yang kita lakukan pada bangunan A ini,†jelasnya.
 Situs Palgading ini pertama kali ditemukan masyarakat 22 Mei 2006. Bedasarkan kajian, diperkirakan peninggalan Agama Budha pada masa Kerajaan Mataram Hindu di abad 9-10. Dikarenakan tidak banyak ornamennya, maka bangunan ini lebih banyak dimanfaatkan sebagai tempat pemujaan. BPCB Yogyakarta akan bekerjasama dengan masyarakat setempat guna memanfaatkan Situs Palgading sebagai tempat wisata. “Tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Terutama larangan vandalisme, mengingat ini sebagai bangunan bersejarah,†tegasnya. (Awh)