SLEMAN (KRjogja.com) - Jiwa atau bagian tubuh tertentu belakangan mungkin banyak kita dengar diasuransikan agar saat terjadi sesuatu bisa mendapatkan sejumlah uang tertentu. Namun ternyata tanaman padi dan ternak sapi pun bisa masuk dalam sebuah program asuransi.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) memiliki program Asuransi Usaha Tani Padi dan Asuransi Usaha Ternak Sapi yang difungsikan untuk mengkover para petani dan peternak dari kemungkinan kerugian akibat hal-hal yang tidak diinginkan.
Nury Ermawati Underwriter Jasindo DIY kepada wartawan dalam seminar bersama OJK DIY di Ledok Sambi kawasan Pakem, Sabtu (24/9/2016) mengatakan asuransi padi dan ternak ini merupakan program pemerintah untuk mencegah kerugian petani dan peternak apabila terjadi gagal panen atau ternak yang mati.
"Untuk asuransi tanaman padi, setiap hektarnya petani hanya harus membayar Rp 36 ribu selama satu musim tanam, dengan premi asuransinya Rp 6 juta per hektare apabila gagal panen karena hama dan bencana alam. Sementara per satu sapi peternak membayar Rp 40 ribu per ekor per tahun dengan premi Rp 10 juta apabila sapi mengalami kematian akibat penyakit, kecelakaan ataupun hilang dicuri," ungkapnya.
Nury mengatakan di tahun 2016 ini sudah ada 3000 hektare lahan pertanian padi yang diasuransikan melalui kelompok tani. Pihaknya masih merargetkan 7800 hektare hingga akhir tahun 2016.
"Kalau sapi DIY kebagian kuota subsidi untuk asuransi yakni 5000 ekor dan sekarang baru 1000 ekor, jadi masih sangat terbuka kuotanya. Untuk padi juga begitu, masih kita buka pendaftaran hingga Desember 2016," lanjutnya.
Pemerintah sendiri sementara memberikan subsidi asuransi untuk dua item tersebut yakni tanaman padi dan ternak sapi. Namun, untuk ternak sapi, peternak juga bisa mengajukan asuransi mandiri di mana beban pembayaran ditanggung penuh yakni Rp 200 ribu pertahun. (Fxh)
