SLEMAN (KRjogja.com) - Kemarau basah yang saat ini melanda wilayah Yogyakarta, termasuk Sleman. Ternyata justru memberikan dampak positif di sektor perikanan.
Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DP2K) Kabupaten Sleman Supramono mengatakan hal tersebut kepada KRjogja.com, Minggu (7/8/2016). Menurutnya, saat musim kemarau biasa produksi ikan baik benih maupun konsumsi berkurang. Karena ikan banyak yang mati akibat kepanasan.
"Tapi di musim kemarau basah ini, justru berdampak positif. Karena air tersedia penuh. Namun tidak sampai berlebih. Selain itu, suhu udara dalam kolam juga normal. Beda saat kemarau yang benar-benar panas. Ikan banyak yang mati, karena tidak kuat menahan panas," katanya.
Untuk petani ikan yang sudah mahir, kondisi saat ini biasanya tingkat kehidupan ikan mencapai 80 persen. Tapi kalau petani pemula, ikan dalam kolam bisa hidup antara 60-70 persen itu sudah bagus. Beda saat musim penghujan atau kemarau. Dimana tingkat hidup ikan hanya 30 persen.
Sementara itu untuk harga ikan sendiri, relatif stabil. Ikan Nila dari petani saat ini berkisar antara Rp 23 ribu-Rp 25 ribu perkilogram. Sedangkan sampai ke tangan konsumen bisa sampai Rp 30 ribu-Rp 32 ribu perekor. (Awh)