SLEMAN (KRjogja.com) - Sejumlah petani di Kabupaten Sleman saat ini mulai kekurangan tenaga penggarap sawah. Baik saat masuk musim tanam maupun panen. Petani terpaksa antre dengan petani lain.
Hal itu dirasakan oleh Siswanto (60), petani asal Dusun Kurungan Desa
Jogotirto Berbah. Saat masuk musim tanam padi, dia merasakan betul sulitnya mencari tenaga tanam. Terkadang dia harus mendatangkan tenaga dari lain desa hingga kecamatan.
"Harus antre. Bergiliran dengan petani lain. Kalau terlalu lama terpaksa mendatangkan dari daerah lain," katanya, Kamis (21/7).
Meski demikian, menurut Siswanto belum semua petani memanfaatkan mesin untuk tanam padi. Sebagian masih mengandalkan cara manual karena tenaga penggarap sawah masih ada. Meski belum bisa mencukupi semua kebutuhan petani.
Padahal tanam menggunakan mesin, kata Siswanto sangat menghemat biasa produksi. Sebab waktu yang dibutuhkan hanya dalam hitungan menit untuk luas 1.200 meter2. Sedangkan dengan cara manual, bisa makan waktu sehari. Itupun sudah dilakukan 10 orang. (Awh)