SLEMAN (KRjogja.com) - Sejumlah warga Desa Tamanmartani Kalasan Sleman mengaku resah dengan maraknya geng motor dalam beberapa waktu terakhir. Apalagi ada beberapa diantara mereka yang pernah hampir menjadi korban.
Antok (31) salah satunya. Warga Dusun Kramen mengaku sempat hampir menjadi korban geng motor. Kebetulan dia bekerja sebagai satpam di salah satu instansi pemerintah. Saat itu dia selesai kerja pukul 22.00 WIB. Dia tidak langsung pulang karena harus koordinasi terlebih dahulu dengan rekan kerjanya. Tentang apa-apa saja yang terjadi dan sudah dia lakukan selama jam kerja.
"Ditambah ngobrol sana-sini. Saya pulang sekitar pukul 24.00 WIB. Lewat Proliman ke utara, tiba-tiba ada sekitar 10 motor mau mengejar. Saya lalu masuk-masuk ke dusun lain untuk menyelamatkan diri. Selang beberapa saat, saya memilih lewat jalan dusun-dusun. Karena mereka tidak mungkin masuk ke perkampungan," katanya.
Dia yang penduduk setempat sangat menyayangkan aksi geng motor tersebut. Sebab sebelumnya, daerah Tamanmartani relatif aman. Meski jalannya cukup sepi. Tapi tidak sampai menimbulkan keresahaan seperti saat ini.
Warga lain Budi (33) mengaju, jika sekarang ada koordinasi dengan masyarakat sepanjang Jalan Kikis untuk siaga selepas pukul 24.00 WIB. Selain antisipasi geng motor, di sekitar jalan tersebut juga kerap ada klitih. "Biasanya siaga sampai pukul 02.00 hingga 04.00 WIB," jelasnya. (Awh)