SLEMAN (KRjogja.com) - Mahasiswa UGM membuat gelang pelacak yang diberinama Smart Tech Bracelet guna mengantisipasi keadaan darurat bila pesawat mendarat di lokasi sulit dilacak. Adalah Bruno Fandi Adi, Anindar Naufal, Alwy Herfian, Tri Yunianta dan Nisa Amertha yang merancang alat pendeteksi ini sejak awal tahun 2016.Â
Alat yang mengandalkan GPS Trackers ini diharapkan bisa menjadi solusi atas permasalahan evakuasi insiden kecelakaan pesawat di mana hampir sebagian besar para penumpangnya meninggal dunia. Padahal waktu evakuasi lama karena titik koordinat yang sulit ditemukan menjadi satu permasalahan klasik yang belum terurai hingga saat ini.
"Mungkin saja korban masih ada yang hidup saat kecelakaan namun karena waktu evakuasi lama maka persentase kehidupan berkurang. Dengan alat ini kami yang bisa menangkap sensor keadaan sekitar serta memadukan jadwal penerbangan, Smart-Tech Bracelet ini akan aktif dengan sendirinya," ungkap Bruno Fandi pada wartawan, Rabu (15/06/2016).
Sistem GPS trackers ini sendiri menurut Bruno bisa menjangkau kawasan antara 1 kilometer sehingga dimungkinkan mempermudah proses pencarian dan evakuasi. "Saat pesawat jatuh maka GPS tracker langsung mengirimkan data lokasi pada receiver dan mengirimkan signal pinger yang mampu menembus benda padat," imbuhnya.
Terkait pemasangan pada setiap penumpang pesawat, para mahasiswa beranggapan hal tersebut tak dimaksudkan membuat penumpang tak tenang namun lebih pada antisipasi kejadian yang tak diinginkan. (Fxh)