SLEMAN (KRjogja.com) - GKR Hemas memanfaatkan jatah kampanye DPD pertama dengan bertemu ratusan warga Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Sleman, Sabtu (22/03/2014). Di sana, permaisuri Sri Sultan HB X ini menyinggung tentang peran Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang memiliki andil besar dalam terwujudnya Keistimewaan DIY.
“Ketika saya berkesempatan bertemu dengan masyarakat dari luar Yogyakarta, mereka berujar jika Yogyakarta harus menjadi daerah istimewa. Sebab menjadi barometer Indonesia. Untuk itu, kita sebagai warga Yogyakarta harus berusaha untuk mempertahankan sikap toleransi dan sama-sama berjuang menjadikan Yogyakarta tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman,†ujar GKR Hemas.
Lebih lanjut GKR Hemas mengungkapkan, dia bersama anggota DPD lainnya juga masih terus mengawal Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang ternyata masih banyak kekurangan. Bahkan ada guyonan yang mengartikan BPJS sebagai Badan Propaganda Jangan Sakit, sebab kenyataannya di masyarakat belum semua RS bisa melayani pasien BPJS secara penuh.
“Apa alasannya? Karena pemerintah masih memiliki hutang kepada sejumlah RS sebelum BPJS diluncurkan. Kami dari DPD juga sudah mengundang Menteri Kesehatan terkait program tersebut termasuk berupaya agar seluruh masyarakat dapat mengakses BPJS tanpa kesulitan,†jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut ia juga berpesan kepada warga Yogyakarta agar terus menjaga saling toleransi antara agama, suku dan golongan daerah ini merupakan salah satu daerah tujuan utama dari warga dari seluruh Indonesia. “Tidak hanya untuk bersekolah, tapi untuk untuk berwisata hingga tempat tinggal. Sebab banyak warga yang sudah berkeliling Indonesia bahkan dunia dan tetap memilih Yogyakarta untuk menghabiskan masa tua. Untuk itu dibutuhkan sikap saling menghormati dan menghargai antar sesama,†katanya. (Awh)