Aplikasi Terapi Komplementer dalam Asuhan Kebidanan

Photo Author
- Senin, 21 Agustus 2023 | 15:23 WIB
Seminar internasional yang dilaksanakan Prodi Kebidanan Program Diploma Tiga, Fakultas Ilmu Kesehatan, UNRIYO yang digelar secara daring
Seminar internasional yang dilaksanakan Prodi Kebidanan Program Diploma Tiga, Fakultas Ilmu Kesehatan, UNRIYO yang digelar secara daring

Krjogja.com - Sleman - Peran terapi komplementer semakin dibutuhkan ditengah semakin kompleksnya kebutuhan kesehatan bagi masyarakat, khususnya ibu hamil dan bayi. Terapi komplementer hadir sebagai pelengkap, bukan menggantikan obat. Dengan demikian terapi komplementer dapat menjadi alternatif untuk mencapai kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi.

Hal ini mencuat dalam seminar internasional yang dilaksanakan Prodi Kebidanan Program Diploma Tiga, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) secara daring, Rabu (08/08/2023). Dengan mengangkat tema ‘Complementary Therapy Applications in Midwifery Care’ seminar ini menghadirkan pembicara Dosen National Taipei University of Nursing and Health Science, Prof. Su Chen Kuo ; Pendiri Indonesia Holistic Care Association (IHCA), Dr. Melyana Nurul Widyawati, S.SiT., Bdn., M.Kes ; Dosen Prodi Kebidanan Program Diploma Tiga UNRIYO, Dr Istri Yuliani, S.SiT., M.Sc.

Su Chen Kuo dalam seminar ini memaparkan, terapi komplementer adalah praktik kesehatan diluar pengobatan pokok dalam perawatan ibu. Terapi ini menjadi lebih populer bagi perempuan hamil yang mencari cara alternatif untuk mengatasi nyeri persalinan.

“Perempuan selama persalinan dapat menggunakan metode non obat, seperti gerakan, akupresur, pijat dan teknik relaksasi untuk meredakan nyeri. Metode ini bekerja dengan menutup ‘gerbang’ sinyal rasa sakit di tubuh, memberikan kelegaan,” kata Su Chen Kuo.

Pusat Nasional untuk Kesehatan Pelengkap dan Integratif (NCCIH) berfokus pada penelitian praktik-praktik ini. Perawatan holistik yang mempertimbangkan orang seutuhnya, penting dalam banyak terapi komplementer yang digunakan oleh bidan.

Ia menambahkan, bidan mendukung dan mendorong penggunaan terapi komplementer untuk membantu perempuan memiliki pengalaman melahirkan yang lebih alami dan berdaya. Untuk melakukan ini, bidan membutuhkan pelatihan dan pengetahuan yang tepat tentang kapan terapi ini aman untuk digunakan.

“Beberapa terapi pelengkap yang efektif untuk nyeri persalinan termasuk akupunktur, akupresur dan blok air intradermal. Visualisasi, hipnosis, musik dan citra yang dipandu juga dapat membantu relaksasi selama persalinan,” imbuhnya.

Selain itu pernapasan berpola dapat menghemat energi dan membawa efek menenangkan. Secara keseluruhan, ketika terapi komplementer diintegrasikan ke dalam asuhan kebidanan, mereka dapat meningkatkan pengalaman dan hasil persalinan perempuan.

Dalam seminar ini Melyana Nurul Widyawati menyampaikan pemaparannya dengan tema ‘Pain Reduction Techniques in Giving Birth with Complementary Care’. Sedangkan Istri Yuliani mengangkat tentang ‘Complementary Business Opportunities in Midwifery Care’.

Ketua pelaksana seminar, Ian Rossalia Pradita Puteri, SST, M.Kes mengatakan seminar ini berguna untuk menambah ilmu tentang komplementer. Seperti diketahui, Taiwan yang berdekatan dengan China sudah mengenal terapi komplementer sejak ratusan tahun lalu dan hingga kini masih diterapkan pada zaman modern seperti sekarang ini.

“Di sini dosen, mahasiswa, bidan pelaksana, maupun dosen praktisi baik dari dalam maupun luar negeri dapat belajar bersama tentang komplementer. Penting diketahui jika koplementer sebenarnya bukan penganti obat, tetapi sebagai pelengkap saja,” kata Ian.

Fungsi komplementer sendiri dapat untuk mengurangi rasa nyeri maupun ketidaknyamanan bagi ibu hamil, mencegah bayi sakit hingga meningkatkan nafsu makan balita. Dalam hal ini bidan dapat menerapkan komplementer dalam kegiatan asuhannya.

Ia berharap dengan seminar ini ke depan pendidikan kebidanan khususnya di Indonesia dapat bersaing dengan luar negeri, terutama dalam bidang komplementer. Karena di luar negeri komplementer sangat bagus untuk mengurangi segala sesuatu yang kurang baik bagi ibu dan bayi. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X