KRjogja.com, SLEMAN – Saluran selokan Mataram rencananya akan dimatikan selama satu bulan pada 1 Oktober 2023. DPRD Kabupaten Sleman mengusulkan paling tidak satu minggu sekali dihidupkan untuk mengurangi kekeringan maupun kekurangan air irigasi bagi petani maupun pembudidaya ikan.
Anggota DPRD Kabupaten Sleman H Suryana AMdKes mengatakan, selama ini banyak pertanian atau perikanan yang mengandalkan air dari saluran Selokan Mataram. Ketika saluran Selokan Mataram dimatikan, tentu akan berdampak pada sektor pertanian dan perikanan di Kabupaten Sleman.
“Banyak petani dan perikanan yang mengandalkan air dari Selokan Mataram. Kalau dimatikan selama satu bulan, otomatis petani dan perikanan akan kesulitan air,” kata Suryana, Senin (25/9).
Untuk itu, Suryana meminta agar seminggu sekali Selokan Mataram supaya dihidupkan. Harapannya para petani dan pembudidaya ikan tetap mendapatkan air dari Selokan Mataram. “Paling tidak, seminggu sekali air selokan Mataram mengalir. Supaya pertanian dan perikanan tidak mati,” pintanya.
Di samping pertanian, pada musim kemarau seperti ini, banyak warga Sidorejo Godean juga memanfaatkan air selokan mataram untuk mengisi sumur masyarakat. Ketika selokan Mataram dimatikan, otomatis masyarakat kekurangan air bersih.
“Jadi masyarakat mengambil air Selokan Mataram untuk menyirami halaman supaya meresap ke sumur. Ketika besok dimatikan selama sebulan, sumur warga akan kering dan kekurangan air bersih,” ujarnya. (Sni)