Dwikorita Ingatkan Petani Sleman Waspada Krisis Pangan

Photo Author
- Kamis, 28 September 2023 | 12:55 WIB
Kepala BMKG Dwikorita saat panen cabai milik petani peserta Sekolah Lapang Iklim di Wonolelo Ngemplak Sleman. (Foto : Atiek Widyastuti H)
Kepala BMKG Dwikorita saat panen cabai milik petani peserta Sekolah Lapang Iklim di Wonolelo Ngemplak Sleman. (Foto : Atiek Widyastuti H)

Krjogja.com - SLEMAN - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat Dwikorita Karnawati mengingat kepada petani di Kabupaten Sleman waspada perubahan iklim dunia pada 2050 nanti. Dikhawatirkan akan muncul krisis pangan dunia.

"Dari BMKG dunia telah memprediksi, 2050 di seluruh dunia akan terjadi krisis pangan. Adanya perubahan iklim ini, tidak hanya rawan bencana seperti banjir atau tanah longsor saja. Tapi kekeringan yang imbasnya sampai kekurangan pangan," katanya dalam pembukaan Sekolah Lapang Iklim (SLI) operasional Kapanewon Ngemplak Sleman di Wonolelo Ngemplak Sleman, Rabu (27/09/2023).

SLI Operasional diikuti 50 peserta yang terdiri Kelompok Tani Taruna Bumi, Sido Makmur, Mugi Makmur, Sedyo Makmur dan Ngudi Rejeki. Dwikorita mengungkapkan, dunia termasuk Indonesia juga akan terancam mengalami kekurangan pangan dan tidak bisa impor, karena hal ini terjadi di seluruh dunia.

"Apa yang dapat kita lakukan, segera lakukan penghijauan. Dengan adanya sekolah lapang ini, petani juga bisa melakukan mitigasi. Seperti menyiapkan sistem pola tanam dan yang lain. Kepada masyarakat juga diharapkan jangan membakar sampah, karena ini juga salah satu pemicu," ujarnya.

Kepala Stasiun Klimatologi Mlati BMKG DIY Reny Kraningtyas tujuan diselenggarakannya SLI ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi petani, PPL dan POPT dalam memanfaatkan informasi iklim di wilayah kerja. Termasuk untuk melakukan antisipasi dampak fenomena iklim ekstrim.

"Selain itu, memasyarakat SLI kepada kelompok tani juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait informasi cuaca dan iklim. Ini juga menjadi langkah adaptasi terhadap usaha pertanian jika terjadi iklim yang ekstrim seperti banjir dan kekeringan," jelasnya. (Awh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X