Mahasiswa DIY Ingatkan Cengkraman Politik Dinasti

Photo Author
- Sabtu, 7 Oktober 2023 | 09:57 WIB
Aksi mehasiswa mengingatkan cengkeraman politik dinasti (istimewa)
Aksi mehasiswa mengingatkan cengkeraman politik dinasti (istimewa)


Krjogja.com - Yogya - Mahasiswa dan masyarakat di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta menggelar aksi demonstrasi di pertigaan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Jumat (6/10/2023). Mereka menyoroti situasi politik di Indonesia belakangan ini, jelang Pilpres 2024.

Elemen masyarakat yang menggelar aksi mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta. Koorditor Umum Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta, Roby, mengatakan saat ini kondisi demokrasi Indonesia sedang dipertaruhkan.

Baca Juga: Biennale Jogja 17 Dibuka, Kolaborasi Menarik Masyarakat Lokal dan Seniman

Saat ini, sambung dia, para elite sedang mempertontokan upya-upaya mencengkram demokrasi, dan mengubahnya menjadi politik dinasti. Hal itu tampak dari upaya-upaya segelintir kelompok yang coba menggunakan kekuatan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk mengegolkan tujuan mereka. "Saat ini masyarakat justru dihadapkan dengan praktik-praktik politik yang kotor, sehingga menjadi pembodohan politik yang terjadi di tengah masyarakat," kata Roby.

Ia menyatakan, banyak persoalan yang belum terselesaikan oleh Presiden Joko 'Jokowi' Widodo jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Misalnya soal isu pendidikan dan agraria. "Keputusan yang dikeluarkan oleh pemangku kebijakan hanya menguntungkan segelintir orang saja. Situasi ini tidak menunjukkan edukasi politik yang baik bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum," paparnya.

Baca Juga: Pemkab Klaten Kembalikan Aset Pemdes Karanganom

Ia menegaskan keserakahan dan nafsu haus kekuasaan menimbulkan efek buruk terhadap kehidupan bangsa dan bernegara. Menurutnya potensi cengkraman dinasti politik harus dikritisi dan dilawan.

"Mahasiswa dan masyarakat hari ini harus memiliki peran sebagai agen kontrol pada sistem demokrasi yang berjalan di negara yang katanya menganut prinsip demokrasi ini," kata Roby.

Roby mendesak penguasa agar tidak mengintervensi alat-alat negara untuk tujuan-tujuan menyumbat kebebasan demokrasi. Selain itu, kata Roby, tidak pantas bagi pemimpin memberikan dan mengarahkan kebijakan keuntungan terhadap segelintir orang saja.

Baca Juga: Calon Kuat Cawapres, Mahfud MD: Saya Tak Ingin Jadi Faktor Kekalahan

Terlebih jika tujuan-tujuan itu hanya memberikan keuntungan kepada keluarga sendiri. Ia menegaskan, upaya-upaya mengorupsi reformasi harus dilawan. (*)

 

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X