KRjogja.com, SLEMAN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sleman menggelar deklarasi kampanye pemilu damai dan apel siaga, Senin (27/11) di Monjali.
Untuk menghindari kerusuhan antarpendukung, Bawaslu Sleman mengusulkan supaya jadwal kampanye akbar supaya ditata agar tidak saling bertemu.
Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman Arjuna Al Ichsan Siregar SSos MH mengatakan, pada Pemilu 2019 lalu, di Kabupaten Sleman ada 5 kejadian kerusuhan antarpendukung. Untuk menghindari kerusuhan antarpendukung, pihaknya mengusulkan agar jadwal kampanye akbar partai untuk ditata.
“Nanti kalau antarpendukung yang rawan terjadi kerusuhan supaya jadwal kampanye akbarnya tidak bersamaan. Hal itu untuk menghindari bertemunya antarpendukung. Usulan itu sudah kami sampaikan ke KPU,” kata Arjuna usai Deklarasi kampanye pemilu damai dan apel siaga di Monjali.
Menurut Arjuna, kegiatan sebagai upaya pencegahan dan peneguhan komitmen peserta pemilu untuk menciptkan kampanye damai. Dengan harapan pelaksanaan kampanye mulai 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024 berjalan aman, damai dan lancar.
“Kami mengimbau kepada para peserta pemilu supaya mematuhi aturan kampanye. Kalau peserta pemilu patuh, dijamin pemilu dan kampanye tertib dan lancar,” ujarnya.
Di samping itu, bagaimana menjamin kerukunan masyarakat tetap terjaga. Jangan sampai masyarakat terbelah dengan adanya kampanye dan beda pilihan. “Kami berharap kerukunan masyarakat jangan terbelah pada masa kampanye,” pintanya.
Sedangkan Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa SE menambahkan, Pemilu 2024 mendatang harus tertib dan damai. Untuk itu, kesuksesan Pemilu 2024 menjadi tanggungjawab bersama.
“Deklarasi damai dan apel siaga ini mengingatkan bahwa Pemilu 2024 menjadi tanggungjawab bersama. Mulai dari masa kampanye hingga pemungutan suara hingga penghitungan suara aman, lancar dan damai,” tegas Danang.
Jika pelaksanaan Pemilu 2024 di Kabupaten Sleman berjalan aman dan lancar, tentu akan jadi barometer tingkat nasional. Mengingat pemilu ini menjadi sorotan semua pihak.
“Pesta demokrasi ini tidak hanya jadi sorotan nasional, tapi juga dunia. Kami berharap Pemilu di Sleman jadi barometer nasional,” ujarnya. (Sni)