Tak Ingin Manusia Tergantikan, Filsafat UGM Kampanye Etika Gunakan AI

Photo Author
- Rabu, 27 Desember 2023 | 13:44 WIB
Para pembicara saat bertemu media sebelum seminar di Filsafat UGM. (Foto : Harminanto)
Para pembicara saat bertemu media sebelum seminar di Filsafat UGM. (Foto : Harminanto)



Krjogja.com - SLEMAN - Fakultas Filsafat UGM bersama Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Yandex membahas etika penggunaan Artificial Inteligent (AI) dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut untuk menyelaraskan kemajuan teknologi yang bebarengan dengan peradaban manusia.

Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria bersama Alexander Popovskiy VP Strategy Yandex, Dr Siti Murtiningsih Dekan Filsafat UGM juga Dr Lukas Ketua Masyarakat AI Indonesia hadir berbicara dalam forum, Rabu (27/12/2023). Beberapa hal menjadi perhatian, salah satunya adalah terkait etika penggunaan AI agar tak justru menghilangkan manusia ke depan dengan perkembangan teknologi yang terjadi.

Dekan Filsafat UGM, Dr Sri Murtiningsih mengatakan etika menjadi sangat penting dikedepankan dalam pengembangan AI. Perkembangan teknologi AI yang sangat luar biasa, harus tetap dibarengi dengan etika yang sesuai dari orang-orang yang mengkreasikannya.

Baca Juga: Warga Grojogan Tamanan Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi

"Lalu apakah manusia bisa tergantikan mesin? Inilah wilayah bidang Filsafat, bagaimana mesin bisa memiliki kesadaran seperti manusia. AI terupdate saat inipun, apakah robot punya intuisi seperti manusia. Inilah yang kami di filsafat yakini manusia memiliki hal tersendiri. Inilah mengapa kami adakan acara ini, membahas bagaimana bumi semakin lama bertahan bagi manusia, jangan sampai manusia terjajah robot," ungkapnya.

Filsafat UGM menurut Siti sudah dua tahun berkolaborasi bersama Unesco untuk menyusun penggunaan AI yang diaplikasikan dalam berbagai bidang. Muaranya sama, bagaimana kejujuran dan dasar moralitas harus menjadi hal utama dalam pengembangan AI juga pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara, Nezar Patria mengatakan bahwa Kominfo per 19 Desember 2023 telah mengeluarkan panduan etika AI dalam penggunaan di masyarakat. Sifatnya memang baru etik, tanpa dampak hukum di belakangnya, namun diharapkan menjadi rujukan ketika ada pengembangan regulasi selanjutnya.

Baca Juga: Wanita Hamil Nyopet di Masjid Agung Jawa Tengah

"Panduan etik ini bisa aware terkait pengembangan AI ke depan. Tantangan kita berhadapan dengan generative AI, karena semakin lama menyerupai realitas. Saat ini kita bisa terkecoh apalagi 10-15 tahun ke depan. AI menjadi masa depan Indonesia, kami memberi kesempatan mengeksplorasi landskap AI di Indonesia namun dengan tetap mengedepankan etika," tandas Nezar.

Alexander Popovskiy, VP of Strategy di Yandex Search pun mengungkap bahwa baru-baru ini pihaknya memulai perjalanan keterlibatan yang lebih dalam dengan Indonesia dan mendapat peluang untuk bermitra dengan Kominfo dan universitas-universitas di Indonesia dalam inisiatif ini. Mereka menciptakan forum untuk berbagi pengalaman yang relevan selama seminar namun juga memberikan nilai lebih pada topik Al dan perannya dalam menciptakan lingkungan teknologi yang lebih aman.

"Ini yang kami yakini akan berkontribusi pada komunitas digital dan teknologi di Indonesia. pembangunan secara keseluruhan," pungkas Alexander. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X