KRjogja.com, SLEMAN – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto membagikan sertifikat tanah secara ‘door to door’ ke masyarakat di Tegal Donon Sumberarum Moyudan Sleman, Jumat (16/2) sore.
Sertifikat yang dibagikan itu merupakan program konsolidasi tanah. Dengan adanya program tersebut, harga tanah milik warga dapat naik tiga kali lipat karena memiliki akses jalan.
“Sertifikat yang kami bagikan ini merupakan program konsolidasi tanah. Dan disini ada sekitar 205 sertifikat konsolidasi tanah. Harapanya ini menjadi contoh bagi daerah lain,” kata Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto di sela-sela membagikan sertifikat tanah.
Dalam kesempatan ini, Menteri mengapresiasi masyarakat yang telah merelakan tanahnya dikurangi untuk pembangunan fasilitas umum yang sebagian besar berupa akses jalan lingkungan. Setelah mendapat sertipikat Konsolidasi Tanah, Hadi Tjahjanto memastikan nilai tanah yang dimiliki masyarakat meningkat hingga tiga kali lipat.
“Hari ini saya bertemu para dermawan yang ikhlas memberikan tanahnya sehingga masyarakat di sini memiliki akses ke rumahnya masing-masing tanpa harus memutar atau meloncati rumah tetangga. InsyaAllah akan sejahtera karena jalan masuk rezekinya lancar. Terbukti setelah diserahkan harga tanahnya naik tiga kali lipat,” ujar Hadi Tjahjanto di lokasi.
Efek kenaikan harga tanah disebabkan karena adanya rencana pembangunan fasilitas umum di Kelurahan Sumberarum. Pembangunan dilaksanakan pada objek seluas 78.056 meter persegi dengan total luas Tanah untuk Pembangunan (TP) yakni 6.917 meter persegi terdiri dari jalan lingkungan baru seluas 6.330 meter persegi, saluran air seluas 392 meter persegi, pelebaran jalan lingkungan seluas 167 meter persegi dan pos keamanan lingkungan seluas 28 meter persegi.
“Untuk pembangunannya dibantu dengan program-program seperti TMMD dan dana desa akhirnya kita lihat jalan ada, drainase juga ada. Kalau sudah ada sertipikat tanah yang dilepaskan akan aman dan keuntungannya nilai tanah akan naik, itu terbukti,” tuturnya.
Sedangkan Dukuh Tegal Donon Sumberarum Moyudan Sleman Imam Sutrisno mengaku cukup senang dengan adanya program konsolidasi tanah karena dapat mencegah adanya konflik sosial dengan bidang tanah lainnya. Dengan adanya program konsolidasi tanah ini, rata-rata akses jalan menjadi 2,5 meter.
“Awalnya ada yang menolak. Tapi setelah disosialisikan, akhirnya masyarakat mengikhlaskan tanahnya untuk akses jalan, drainase dan kompamling,” kata Imam.
Dalam program konsolidasi tanah, masyarakat tidak dikenakan biaya. Namun masyarakat hanya menyediakan atau membeli patok dan materai.
“Untuk biaya sertifikat gratis. Hanya untuk patok dan materi saja. Sehingga masyarakat merasa diuntungkan dengan program konsolidasi ini,” pungkasnya. (Sni)