KRjogja.com - SLEMAN - Peringatan hari buruh, 1 Mei di Yogyakarta diisi aksi unjukrasa para buruh dan korban mafia tanah dengan menggelar aksi di Lapangan Denggung hingga kompleks Pemda Sleman. Mereka membawa serta truk trailer dengan beragam tuntutan yang disuarakan.
Aksi unjukrasa dimulai dari Lapangan Denggung Sleman hingga ke halaman rumah dinas Bupati Sleman ini menggunakan truk trailer yang dipasang sejumlah tulisan tuntutan massa aksi. Puluhan massa dari berbagai serikat juga para korban Kota Malioboro mengusung sejumlah tuntutan pada momen Hari Buruh 1 Mei.
Dalam tuntutannya mendesaknya dipenuhinya hak-hak buruh, tolak perusahaan pengembang yang mengemplang uang rakyat, hingga mendesaknya Bupati Sleman segera merampungkan kasus penipuan pembelian apartemen Malioboro City.
Sekretaris Paguyuban Pemilih Apartemen Malioboro City Yogyakarta (PAMCR), Budijono mendesak Pemkab Sleman dalam hal ini Bupati Sleman menyelesaikan kasus jual beli Malioboro City.
Kami juga mendesak Polda DIY segera menetapkan para tersangka baru di level atas dari para pengembang yakni PT Inti Hosmed, dan bisa menegakkan hukum seadil-adilnya. Kasus Malioboro City harus dituntaskan dan tidak bisa didiamkan karena jelas merusak citra Yogyakarta dalam hal investasi. tetap memperjuangkan hak para korban, sudah 10 tahun lebih tanpa kejelasan nasib. Semoga dengan aksi ini hak-hak untuk mendapatkan HGB dan SHM Apartemen Malioboro City bisa segera terealisasikan,” ungkapnya pada wartawan.
Sementara dalam orasinya, Ketua PAMCR, Edi Hardiyanto menambahkan bahwa pemerintah Sleman harus tegas serta berani menolak intervensi pihak-pihak tertentu. Para korban akan terus berjuang untuk mendapatkan hak yang seharusnya.
“Kami akan terus berjuang, meminta kejelasan, agar para korban ini bisa mendapatkan hak-haknya mendapatkan SHM SRS. Aksi hari ini menjadi wujud bagaimana kami dalam 10 tahun terakhir terus berusaha. Kami yakin bahwa kebenaran akan terwujud,” tutupnya. (Fxh)