Padukuhan Kalisoro Ingin Menjadi Percontohan Budidaya Sorgum

Photo Author
- Selasa, 21 Mei 2024 | 15:25 WIB
Warga Kalisoro menyajikan aneka pangan olahan berbahan sorgum. (Devid Permana)
Warga Kalisoro menyajikan aneka pangan olahan berbahan sorgum. (Devid Permana)


Krjogja.com, SLEMAN - Warga Padukuhan Kalisoro, Kalurahan Umbulmartani, Ngemplak Sleman bercita-cita menjadikan padukuhannya sebagai percontohan budidaya sorgum di DIY bahkan nasional. Setelah melakukan penanaman sorgum perdana beberapa waktu lalu, warga Kalisoro menggelar Pasar Minggu Pagi Kampung Sorgum Organik Kalisoro yang menyediakan berbagai olahan sorgum, Minggu (19/5/2024).


Dukuh Kalisoro, Nanang Banyunadi menurutkan, warganya sangat antusias untuk membudidayakan sorgum, sebagai alternatif sumber pangan pengganti beras. Tak hanya berhenti pada budidayanya saja, warga juga berinovasi menghasilkan kuliner berbahan sorgum yang bernilai ekonomis tinggi, seperti mi sorgum, tempe sorgum, pempek sorgum, bubur sorgum dan lain sebagainya.


"Penyelenggaraan Pasar Minggu Pagi ini semakin menguatkan komitmen warga untuk melestarikan salah satu tradisi budaya adiluhung yang telah dicontohkan oleh para leluhur yaitu menanam sorgum, sebagai sumber pangan lokal. Warga Kalisoro ingin padukuhannya menjadi percontohan budidaya sorgum. Harapannya kesejahteraan warga semakin meningkat," kata Nanang kepada wartawan di sela kegiatan.


Turut hadir antara lain, Mangku Alam II, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Panewu Ngemplak dan Lurah Umbulmartani.


Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) DIY, Prof Ali Agus menyambut baik kegiatan Pasar Minggu Pagi di Padukuhan Kalisoro yang menyajikan aneka olahan pangan berbahan sorgum. Menurutnya, budidaya sorgum merupakan program yang diimpikan, karena semangat dalam UU Pangan, kedaulatan pangan merupakan cita-cita mulia yang harus diwujudkan.


"Tapi sebelum berdaulat, kita harus bisa mandiri dulu, dan sebelum mandiri kita harus mewujudkan ketahanan pangan. Tahapan-tahapan ini yang harus kita lampaui dan lalui," ujarnya.


Menurut Prof Ali Agus, saat ini masyarakat Indonesia memang masih menggantungkan panganya pada padi. Padahal, para leluhur dahulu setelah panen padi yang pertama selalu menanam sumber tanaman pangan lain, salah satunya sorgum. Namun mulai dilupakan oleh generasi muda masa kini. "Saatnya kita bergandengan tangan membangkitkan kembali spirit kedaulatan pangan, melalui budidaya sorgum," katanya. (Dev)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X