182 Anak dengan Clubfoot Jalani Terapi Pemulihan dengan Teknik Non-Bedah

Photo Author
- Senin, 3 Juni 2024 | 11:10 WIB
Acara Perayaan Hari Clubfoot Sedunia di Pusat Rehabilitasi YAKKUM (2/6/24). Foto: Risbika Putri
Acara Perayaan Hari Clubfoot Sedunia di Pusat Rehabilitasi YAKKUM (2/6/24). Foto: Risbika Putri

KRjogja.com, Sleman - Pusat Rehabilitasi YAKKUM dengan dukungan MiracleFeet menyelenggarakan Perayaan Hari Clubfoot Sedunia pada 2 Juni 2024.

Perayaan tersebut merupakan bagian dari kampanye global RunFree2030. Dengan mengusung tema “Walk, Play, and Run Free,” Pusat Rehabilitasi YAKKUM (PRYAKKUM) mempertemukan orang tua anak clubfoot (kaki pengkor) untuk membangun komunitas dukungan. Acara tersebut dihadiri oleh 54 peserta secara luring dan daring. 

Kepala Bagian HRD, Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Isti Lanjari menuturkan Pusat Rehabilitasi YAKKUM melayani teman-teman dengan disabilitas termasuk program clubfoot/CTEV.

" Program ini sudah berjalan selama 3 tahun dan masih berjalan hingga saat ini. Kami telah membantu 182 anak dengan clubfoot untuk menjalani terapi dan pemulihan. Kami berharap acara hari ini bisa bermanfaat untuk perkembangan tumbuh kembang adik-adik semua juga para orang tua,” Isti Lanjari di kantor YAKKUM (2/6/24).

Silvia Laurent selaku Project Manager Penanganan Clubfoot, Pusat Rehabilitasi YAKKUM menerangkan Peringatan Hari Clubfoot Sedunia ini tidak hanya diperingati di  Yogya saja, tetapi juga diperingati di seluruh dunia.

"Tanggal 3 Juni adalah ulang tahun Dr.Ignacio Ponseti, dokter orthopedi yang mengembangkan teknik non-bedah (Metode Ponseti) revolusioner dalam penanganan clubfoot. Dengan metode Ponseti, kondisi clubfoot dapat dikoreksi secara maksimal sehingga anak dapat kembali, berjalan, bermain & berlari dengan ceria,"ujar Sylvia.

Lebih lanjut, menjelang Hari Alat Bantu Sedunia 4 Juni nanti, juga diingatkan betapa alat bantu telah membantu proses pemulihan clubfoot. 

"Orang tua diharapkan terus semangat dan konsisten menggunakan alat bantu secara konsisten untuk menghindari kekambuhan clubfoot.

Komunitas Miracles Circle yang ada saat ini diharapkan menjadi wadah bagi para orang tua dari anak dengan clubfoot/CTEV untuk bisa saling berbagi, mendukung, dan menguatkan satu sama lain,"ujarnya lagi.  

Trikas Widyaningsih, orang tua anak dengan clubfoot dari Purworejo menuturkan pengalamannya dalam memulihkan kondisi anaknya.

“Anak saya saat itu menggunakan selama 23 jam dalam 3 bulan, hasilnya kini anak saya  bisa pulih. Harus rutin kontrol, karena jika lepas perawatan tetapi karena tidak rutin kontrol dengan dokter, tersebut mengalami permasalahan lagi pada kakinya,” ujar Trikas.

Kaki Pengkor, yang dalam bahasa medis disebut dengan Congenital Talipes Equinovarus (CTEV)/Clubfoot, merupakan kelainan bawaan pada telapak kaki anak, dimana satu atau kedua kaki memutar ke arah dalam atau ke bawah, hal ini disebabkan karena adanya kekakuan otot dan kondisi tendon Achilles yang pendek.

Clubfoot merupakan jenis kelainan bawaan yang paling umum terjadi (21,9%) dengan prevalensi sebanyak sebanyak 0,76 - 3,49 dari 1000 kelahiran. Jika tidak atau terlambat ditangani, clubfoot/CTEV akan mengakibatkan kondisi disabilitas seumur hidup. Akan tetapi, CTEV/clubfoot dapat disembuhkan/dikoreksi jika ditangani sejak dini dengan penanganan dan alat bantu yang tepat. (*3)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X