Krjogja.com, SLEMAN - Penegakan hukum dan kesejahteraan masih harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Idul Adha menjadi momentum yang tepat bagi masyarakat untuk mengambil pelajaran dari peringatan hari raya tersebut.
"Berkurban itu maksudnya agar manusia bisa membunuh kesembongannya sendiri. Kekuasaan manusia sangat terbatas. Tuhan lah yang maha kuasa," terang Anggota MPR RI, GKR Hemas dalam kegiatan Sosialisasi 4 pilar MPR RI di Gedung Pertemuan Kalurahan Bimomartani, Ngemplak Sleman, Rabu (19/6/2024) dihadiri lebih dari 200 orang.
Menurut Hemas, semua pejabat dan elit politik harus bisa mawas diri, taat hukum dan bergerak berdasarkan aturan-aturan yang sudah disepakati. "Hukum manusia tentu tidak sempurna dan bisa diutak-atik di sana-sini, tetapi semuanya harus ingat bahwa masih ada Tuhan yang Maha Adil dan Maha Kuasa," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Hemas, sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang terdiri Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dilakukan untuk memperkuat rasa kebangsaan di seluruh Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sosialisasi 4 Pilar menekankan Pancasila sebagai sumber hukum yang paling tinggi.
"Oleh karenanya ide tentang kemanusiaan dan keadilan harus menjadi sumber hukum. Demikian juga keadilan sosial, prinsip demokrasi, ketuhanan dan persatuan Indonesia," tuturnya.
Hemas juga mengingatkan bahwa sekarang semua harus fokus dalam penegakan hukum. "Semua aparat hukum harus membersihkan diri masing-masing. MK dan MA jangan sampai diperalat untuk keuntungan politik para elit. Polisi juga harus bersikap netral dan tidak berpihak," pungkasnya. (Dev)