KRjogja.com - SLEMAN - Paguyuban Ngudi Utomo melaksanakan kegiatan hari besarnya atau Haul yang ke 108 tahun yang bersamaan dengan wiyosan Guru besarnya Martowiyono. Martowiyono diketahui seorang yang menggali, menemukan ajaran yang bagus pada semua orang secara lahir dan batin.
Sarasehan Agung disertai pemberkatan tumpeng dilaksanakan pada perayaan hari besar Ngudi Utomo baik putra siswa serta tamu undangan. Kegiatan ini dihadiri 200 putra siswa serta tamu undangan dan berlangsung di Dusun Bayan, Girikerto Turi Sleman. Acara tersebut dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia, doa bersama yang diikuti semua yang hadir dalam acara tersebut.
Baca Juga: Tangkal Islamofobia, Wapres Bahas Islam Wasathiyyah dengan Grand Sheikh Al-Azhar
"Ngudi Utomo mengajarkan budi pekerti yang luhur, seperti misal siswanya dilarang berbuat yang merugikan orang lain dan menolong orang lain yang membutuhkan tanpa pamrih," ujar ketua panitia kegiatan Irfan Ashari, Rabu (10/7/2024).
"Karena itu hidup harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mencelakakan orang lain. Bahkan bisa membantu orang lain dengan hasil utomo kebaikan untuk sesama," imbuh Irfan.
Baca Juga: Isu Jokowi 'Gagal' Berkantor di IKN Bulan Juli Dijawab Menteri PUPR
Pada acara hari besar Ngudi Utomo, ada dua narasumber yang menyampaikan soal ajaran Ngudi Utomo. Dua nara sumber tersebut adalah Marijo dan Sutrisno selaku sesepuh. Dengan materi atau tema 'Tuntunan Menuju Kesempurnaan Hidup'. Putra siswa Ngudi Utomo tersebar di beberapa daerah seperti, Bandung, Purbalingga, Magelang,Wonosobo, Klaten, Bali, Madiun dan wilayah DIY serta sekitarnya. (*)