Apresiasi Menparekraf Sandiaga Uno Saat Ponpes Assalafiyyah Bikin Aplikasi Kelola Sampah

Photo Author
- Sabtu, 20 Juli 2024 | 09:05 WIB
Sandiaga melihat produk kreatif di Assalafiyyah Mlangi II (Harminanto)
Sandiaga melihat produk kreatif di Assalafiyyah Mlangi II (Harminanto)



Krjogja.com - SLEMAN - Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi II Terpadu Sleman, Jumat (19/7/2024) malam. Sandiaga mengapresiasi perkembangan pesantren tersebut yang berhasil mengembangkan 14 aplikasi digital termasuk pengelolaan sampah.

Sandiaga mengatakan, pemerintah sangat berterimakasih karena inovasi pesantren yang bergerak maju mengikuti perkembangan dunia. Digitalisasi yang terjadi di hampir semua aspek kehidupan menjadi wajib diikuti agar para santri yang merupakan generasi penerus bangsa tidak tertinggal.

"Kami berterimakasih pada para kiyai dan semua santri di Assalafiyyah Mlangi II, yang ini kali kesekian saya ke sini. Banyak sekali perkembangan, sudah ada 14 aplikasi yang dibuat untuk keseharian santri, bahkan nilai transaksinya sudah sampai Rp 1,9 miliar. Digitalisaai di pesantren tak hanya menciptakan kemudahan dan inovasi tapi juga dampak ekonomi," ungkap Sandiaga.

Di Assalafiyyah Mlangi II, Sandiaga sempat cukup lama menyapa ratusan santri dan santriwati yang berkumpul di pendopo pesantren. Ia sempat berdiskusi, bagaimana generasi muda memanfaatkan dunia digital dan memenuhinya dengan konten positif.

"Youtube menjadi platform yang sangat luar biasa, nah saya ajak para santri untuk menjadi konten kreator, memenuhi dengan video-video positif. Shalawatan, mengaji, membuat konten-konten edukasi yang baik, dengan menarik, tentu bisa kita lakukan bersama," tandas Sandiaga.

Sandiaga juga sempat memberikan kuis pada para santri yang antusias mendengarkan ia berbicara. Hadiahnya cukup menarik, baju yang ia kenakan dalam acara tersebut.

Sementara, Direktur Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi II Terpadu Sleman, KH Irwan Masduqi mengungkap jika dulu santri selalu dicap gaptek, maka saat ini sudah berubah. Kini para santri bisa menjadi bagian dari industri kreatif digital.

"Kami menggagas aplikasi pengelolaan sampah. Saat ini sampah kami menjadi komoditas, kami bisa mengambil keuntungan yang tak sedikit. Ini akan kami tularkan ke elemen masyarakat lain. Ada 14 aplikasi yang kami buat memanage pesantren dan sudah ada 36 pesantren yang kami renov berbasis teknologi dari adaptasi Assalafiyyah," tandasnya.

Gerak digital Assalafiyyah akan terus dilakukan menurut Kiyai Irwan. Harapannya hal baik tersebut akan terus tumbuh dan berkembang, karena generasi muda penerus bangsa salah sati yang terbesar adalah dari pondok pesantren. (Fxh)


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X