KRjogja.com, SLEMAN - Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengingatkan risiko bencana yang cukup tinggi di DIY. Baik kerawanan bencana alam berupa gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor maupun banjir.
Selain itu, kerawanan atas status Gunung Merapi yang tidak bisa diprediksi secara akurat oleh alat deteksi bencana.
Jenderal bintang dua itu menyebut, sepanjang tahun 2023, terdapat 1.418 kejadian bencana alam di Provinsi DIY.
"Dari angka tersebut, paling banyak terjadi adalah tanah longsor serta kebakaran hutan dan lahan. Untuk mengurangi resiko bencana yang timbul, urgen bagi kita untuk melaksanakan pelatihan," ungkap Kapolda saat menutup pelatihan Peningkatan SAR Dasar dan Pembentukan Kompi SAR Direktorat Samapta (Ditsamapta) Polda DIY, Jumat (20/7) sore.
Menurut Kapolda, pelatihan merupakan upaya bersama untuk terus mengembangkan keterampilan dan kemahiran personel. Terutama dalam hal pencarian dan penyelamatan atau SAR terbatas yang merupakan salah satu tugas pokok fungsi Samapta.
Kapolda berharap, kegiatan dapat diselenggarakan secara berkelanjutan sebagai wadah regenerasi keterampilan terutama personel Ditsamapta Polda DIY.
Dalam acara yang berlangsung tiga minggu di Lapangan Plunyon, Kalikuning, Cangkringan Sleman itu, dikukuhkan satu Kompi. Terbagi dalam satu peleton Kompi 1A sebanyak 28 personel plus lima personel satwa. Kemudian satu peleton kompi 1B sebanyak 28 personel plus lima personel satwa (33 personel) dan satu peleton Kompi 1C sebanyak 28 personel plus lima personel satwa.
Sebelum menutup pelatihan, Kapolda meminta kepada personel agar menanamkan jiwa kemanusiaan secara ikhlas dan tulus dalam mengemban tugas sebagai anggota Polri. Khususnya, ketika masyarakat membutuhkan pertolongan dan bantuan.(Ayu)