KRjogja.com, SLEMAN - Polresta Sleman mengantisipasi kerawanan Pilkada 2024 yang akan diselenggarakan serentak di Indonesia. Selain menyiagakan 3.500 personel, untuk mengamankan jalannya Pilkada, Polresta Sleman juga menggelar latihan Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota).
Sebanyak 430 personel, dilibatkan selama latihan Sispamkota yang digelar di Lapangan Pemda Sleman, Kamis (22/8). Kabag Operasional Polresta Sleman, Kompol Masnoto menyebut, kerawanan Pilkada yang perlu diantisipasi antara lain, gesekan antarpendukung Paslon.
"Setiap Paslon punya masa pendukung fanatik, sehingga saat mereka berkumpul atau berkegiatan, bisa mengundang reaksi dari kelompok lain," ujar Masnoto.
Selain itu, keterlibatan massa selama masa kampanye terbuka, juga berpotensi menimbulkan kerawanan berupa laka lantas maupun perkelahian. Perwira yang sebelumnya menjabat Kapolsek Depok Timur ini mengungkap, Kapanewon paling rawan di Sleman adalah Depok.
Kerawanan dikarenakan sejumlah faktor, antara lain masyarakat yang heterogen dan jumlah penduduk banyak.
"Di Depok ada tiga kelurahan yakni, Condongcatur, Caturtunggal dan Maguwoharjo. Masyarakat yang heterogen dan penduduk yang banyak, tentu menjadi atensi kami," ujar Masnoto.
Saat Sispamkota, disimulasikan terjadinya kericuhan baik di tempat pemungutan suara, posko pemenangan paslon dan kantor KPU. Meskipun situasi sempat memanas, namun polisi berhasil mengendalikan situasi sehingga kericuhan tidak meluas. (Ayu)