KRJogja.com - Yulianto P Prihatmaji dipercaya kembali memimpin Asosiasi Pendidikan Tinggi Arsitektur Indonesia untuk periode 2024-2027 melalui pemilihan di Munas APTARI VIII Bali.
Dilaporkan bahwa penyampaian Laporan Pertanggungan Jawab kepengurusan 2021-2024 yang juga diketua oleh Yulianto P Prihatmaji diterima dengqn baik oleh peserta Munas, dan dinilai sukses, akomodatif dan produktif melayani anggota APTARI.
Munas APTARI digelar berbarengan dengan Rakernas pada hari sebelumnya, Kamis dan Jumat 22-23 Agustus 2024 yang dilaksanakan oleh anggota APTARI, program studi Arsitektur Universitas Warmadewa, Bali.
Aji, demikian Yulianto P Prihatmaji biasa dipanggil, yang juga sebagai Ketua Program Studi Profesi Arsitek (PPAr), Universitas Islam Indonesia, manyampaikan bahwa rapat kerja nasional tahun ini adalah rakernas terakhir kepengurusannya sejak 2021 sampai 2024, sehingga rakernas ini berbarengan dengan musyawarah nasional (munas) untuk menentukan kepengurusan yang baru.
Manifesto Hulu Hilir Pendidikan Arsitektur di Indonesia ia bersama pengurus APTARI 2024 (Wali Wolu) mulai dawamkan di rakernas Jakarta 2021 sebagai pijakan kolaborasi antara asosiasi pendidikan (APTARI) dan asosiasi profesi (Ikatan Arsitek Indonesia dan Dewan Arsitek Indonesia).
Kolaborasi tersebut sebagai pijakan dan batu loncatan untuk Menuju Pendidikan Arsitektur yang Unggul yang gagas secara intensif dan produktif di rakernas Kupang 2022.
Keragaman warnasari pendidikan arsitektur di Indonesia membutuhkan dirijen yang bisa memandu orkestrasi Menuju Pendidikan Arsitektur yang Unggul & Terpercaya yang diwacanakan dan operasionalkan menjadi program kerja di rakernas Medan 2023.
Setiap sekolah arsitektur harus bisa meningkatkan mutu dan daya saing terhadap lulusannya, dan mampu menjamin kinerja dan proses belajar mengajarnya sesuai standarisasi yang diberikan oleh pemerintah dalam tahap proses globalisasi pendidikan untuk daya saing secara internasional dimasa datang.
Dengan akreditasi, Sekolah Arsitektur dapat meningkatkan mutu pendidikan, mendapatkan pengakuan yang formal, meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan terus melakukan perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
Tantangan akreditasi diikhtiarkan dengan Sinerji Perwujudan Pendidikan Arsitektur yang Unggul & Terpercaya yang dilakukan di rakernas Bali 2024.
Sinerji dengan asosiasi pendidikan serumpun keilmuan dan asosiasi profesi yang terkait dan gayut mendedahkan semangat dan usaha untuk membangun Lembaga Akreditasi Mandiri Desain Perencanaan Lingkungan Arsitektur (LAM DEPILAR).
Untuk akreditasi Pendidikan 5 tahun, APTARI bersama IAI dan DAI membangun Indonesia Architectural Accrediting Board (IAAB).
APTARI tahun ini menginjak tahun pelayanan dan pengabdian yang ke-23 melayani 164 pendidikan tinggi arsitektur dengan ragam level pendidikan, dari diploma, sarjana, profesi, magister, dan doktoral.
Layanan dan pengabdian tersebut diwujudkan dengan melanjutkan menyiapkan diskusi dan eksekusi yang intensif melalui kelompok kerja, Pokja Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Pokja Pendidikan Arsitektur 5 Tahun (4+1): S1+ PPAr, Pokja Pendidikan Arsitektur 4+2: S1 + S2 Desain, Pokja Pengelolaan Studio, Pokja Pengembangan Keilmuan Doktoral dan Magister Riset, dan Pokja Vokasi.
Diharapkan dari diskusi dan eksekusi produktif dalam rakernas kali ini bisa membantu menyiapkan operasional prodi-prodi arsitektur di Indonesia dengan penyempurnaan kurikulum, infrastruktur, sumber daya manusia, pelaksanaan, perkuliahan dan studio, dan profil lulusan yang diharapkan.
"Munas dan rakernas kali ini merayakan ragam wacana pendidikan arsitektur dalam warnasari diskusi dari rumusan pokja-pokja yang telah dibentuk. Harapannya, bisa dieksekusi secara adekuat untuk peningkatan pendidikan arsitektur yang unggul dan terpercaya dalam skala nasional dan internasional," pungkasnya. (*)