Keterlambatan Tumbuh Kembang Anak Bisa Dioptimalkan Sejak Dini

Photo Author
- Sabtu, 24 Agustus 2024 | 20:30 WIB
Talkshow Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini dan Stimulasinya   (Risbika Putri)
Talkshow Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini dan Stimulasinya (Risbika Putri)

KRJogja.com - SLEMAN - Orang tua sebagai pendamping utama anak berkewajiban peduli terhadap tahap perkembangan anak. Apabila dalam proses tumbuh kembang mengalami keterlambatan, mereka dapat memberikan intervensi sedini mungkin, baik secara medis maupun pengasuhan.

Hal itu disebabkan karena tidak semua keterlambatan perkembangan bisa ditoleransi dan bahkan bisa menyebabkan masalah di kemudian hari.

Pusat Rehabilitasi YAKKUM melalui Proyek Learning Unlocked menggelar Talkshow pada Pada tanggal 23 Agustus 2024 Jl. Kaliurang km 13,5, Sleman. Dihadiri kurang lebih sebanyak 70 peserta di DIY, kegiatan tersebut bertema “Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini dan Stimulasinya”.

Edukasi ini dilatarbelakangi dengan masih adanya orang tua yang menganggap bahwa keterlambatan perkembangan pada anak usia dini adalah hal yang wajar.

Kepala Bagian HRD YAKKUM, Isti Lanjari menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah rangkaian dari Hari Anak Nasional dan Hari Kemerdekaan RI Ke 79. Peserta pun diharapkan dapat lebih memperhatikan tumbuh kembang anak secara optimal.

“Orang tua dapat lebih memahami perkembangan motorik, sensorik, sosial dan emosionalnya. Sehingga kita harus benar-benar memperhatikan tumbuh kembang anak. Supaya jika terjadi keterlambatan perkembangan, kita bisa lebih dini tahu, dan kita bisa konsentrasi dengan berkonsultasi dengan dokter dan pemberian pengasuhan yang benar,"ujar Isti.

Founder Shelter Psikologi Teduh dan Konsultan Pendidikan Anak dan Keluarga, Weldian Cicana menjalaskan bahwa tumbuh kembang anak yang baik adalah anak bertumbuh dengan ceria.

"Anak berkembang harus sesuai dengan usianya. Orang tua yang yang mendampingi harus sehat lahir dan batin karena perkembangan anak baik ada hubungannya dengan kesehatan mental orang tua,"ujar Weldian.

Kepala Sekolah KB Inklusi Gantari, Sri Wahyuni menambahkan beberapa orang tua masih menginginkan bahwa anak-anak juga diajari tentang baca tulis hitung. Sedangkan pendidikan inklusif Gantari ini memiliki beberapa tantangan yaitu pola belajar anak itu sendiri.

"Ketika kita bicara inklusif, kita mendesain kelas sesuai dengan usia anak dan kemampuan anak. Hal itu membuat guru dan anak juga lebih bisa fokus. Kita juga membekali para guru dengan berbagai training untuk supaya nanti peningkatan kapasitas guru memang siap untuk mereka mengajar di kurikulum inklusi,"ujar Wahyuni. (*3)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X