Dukungan Lingkungan Sekitar Berpotensi Selamatkan Kasus Bunuh Diri

Photo Author
- Sabtu, 24 Agustus 2024 | 20:50 WIB
Talkshow Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kasus Percobaan Bunuh Diri di Lingkungan Kampus. (Risbika Putri)
Talkshow Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kasus Percobaan Bunuh Diri di Lingkungan Kampus. (Risbika Putri)

KRJogja.com - SLEMAN - RSA UGM bersama FK-KMK UGM dan HPU UGM menyelenggarakan talkshow “Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kasus Percobaan Bunuh Diri di Lingkungan Kampus” di Auditorium Kresna, RSA UGM Sleman pada Sabtu 24 Agustus 2024.

Kegiatan tersebut sekaligus melaunching Buku Digital P3K Kasus Upaya Bunuh Diri di Lingkungan Kampus untuk mahasiswa. Talkshow tersebut menghadirkan narasumber dr. Shinta Retno Kusumowati, Sp.KJ, Diana Setiyawati, S.Psi., MHSc., Ph.D., Psikolog, dan dr. Rizki Fitria Febrianti, dihadiri 150 peserta baik mahasiswa, dokter, dan umum.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA. menuturkan ada relevansi antara kehidupan sosial yang berkembang dengan persoalan mental. Sebagai contoh pada abad ke 19 pada saat revolusi Industri berkembang, banyak orang yang mengalami persoalan kesehatan.

"Hal itu bisa dikaitkan dengan kondisi saat ini. Saya berterimakasih pada generasi yang ingin berkontribusi dan support dalam pencegahan bunuh diri. Tekanan dari berbagai aspek bisa menjadi tekanan sosial yang luar biasa pada generasi masa kini,"ujar Wening.

Wening melanjutkan sebuah kegelisahan muncul di tengah maraknya kasus bunuh diri yang muncul di kalangan mahasiswa. Para mahasiswa didorong untuk saling membangun support system.

"Jika kehidupan sosial membuat sebuah tekanan, maka sebuah solidaritas sosial harus dibangun. Kita mencoba membuat sebuah lingkungan yang membangun empati ,dukungan, dan solidaritas," ujarnya lagi.

Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, dr. Ade Febrina Lestari Msc.,SpA(K) mengemukakan kegiatan ini bisa menjadi kegiatan rutin bagi para mahasiswa dan pengelola kampus dalam mengindikasi mahasiswa yg memliki gejala bunuh diri.

"Pertolongan pertama menentukan keberhasilan dalam hidup seseorang dari seseorang yang melakukan percobaan bunuh diri. Lalu dalam Buku Digital Kasus Upaya Bunuh Diri di Lingkungan Kampus ini menjelaskan tentang P3K orang pertama dalam kecelakaan kasus upaya bunuh diri di lingkungan kampus. Buku ini dibuat sederhana, namun menginformasi banyak hal penting. Buku ini menyasar mahasiswa sehingga secara visual dibuat menarik,"ujar dr.Ade sebagai ketua tim penulis buku tersebut.

Psikolog Diana Setiyawati mengatakan gejala-gejala bunuh diri bisa dilihat dari perilaku dan pola kegiatan sehari-hari. Seolah kehilangan sesuatu yang disukainya seperti hobi, berubahnya nafsu makan, gangguan tidur, hingga emosi bahkan depresi.

"Individu dengan perilaku bunuh diri kronis kemungkinan mengalami stres psikososial yang sedang berlangsung atau akut. Hal itu mungkin dapat dikurangi dengan dukungan dari teman-temannya. Setiap individu berhak mendapatkan penilaian penilaian yang tidak memihak. Pelajari cara merespon emosi mereka dan jangan biarkan mereka sendiri,"ujar Diana. (*3)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X