Bantu Selamatkan Anak 'Underweight' Agar Tak Stunting, Unriyo Buat Nuget Lele Kelor dan Mie Daun Kelor

Photo Author
- Senin, 26 Agustus 2024 | 08:15 WIB
Dosen Unriyo saat ajarkan warga Purwomartani buat nuget lele kelor
Dosen Unriyo saat ajarkan warga Purwomartani buat nuget lele kelor



Krjogja.com - SLEMAN - Penurunan prevalensi stunting merupakan salah satu program prioritas nasional sejak beberapa tahun terakhir. Berdasarkan Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 prevalensi stunting sudah mengalami penurunan namun terjadi peningkatan kasus wasting dan underweigt, hal ini jika tidak ditangani dengan baik maka akan menambah jumlah kasus stunting baru.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan anak dengan berat badan kurang agar tidak menjadi stunting adalah dengan memperbaiki praktik pengasuhan dengan melibatkan keluarga secara komprehensif. Dosen Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) memberikan edukasi mengenai praktik pengasuhan yang melibatkan semua keluarga secara komprehensif, mulai cara pemenuhan nutrisi, pola asuh yang melibatkan peran ayah serta praktik membuat makanan tinggi protein yang berasal dari ikan lele dan daun kelor.

Listia Dwi Febriati, SST, M. Kes yang mempunyai latar belakang bidan memberikan edukasi mengenai praktik pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang sesuai rekomendasi badan kesehatan Dunia (WHO) sementara Ns. Muflih, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom yang mempunyai kepakaran mengenai keperawatan keluarga memberikan edukasi mengenai praktik pengasuhan yang melibatkan peran ayah.

"Kami bergerak di Keluarahan Purwomartani, Kalasan Sleman yang mempunyai potensi besar bidang perikanan terutama ikan lele serta tumbuhan kelor. Dua bahan pangan ini memiliki nilai gizi yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak," ungkap Tri Mei Khasana, S.Gz., MPH yang merupakan Dosen Gizi Unriyo, Minggu (25/8/2024).

Tri Mei menyebut, berdasarkan survei, pemanfaatan ikan lele untuk pembuatan makanan pendamping ASI masih belum optimal. Pada kegiatan ini, para dosen Unriyo memberikan keterampilan bagaimana cara pengolahan ikan lele dan daun kelor menjadi makanan yang lebih di sukai anak-anak.

"Kami memberikan cara pembuatan makanan yang disukai anak-anak yaitu nuget lele kelor dan mie daun kelor. Harapannya ketika anak suka, tertarik maka makannya bisa maksimal, dengan bahan-bahan yang bergizi," lanjutnya.

Pembuatan produk olahan nuget lele kelor dan mie daun kelor ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi protein hewani pada anak balita. Selain itu dua olahan tersebut mempunyai peluang besar untuk dikembangkan menjadi produk yang lebih mempunyai nilai ekonomis.

"Kami lakukan kegiatan sejak Juli 2024 dan diteruskan dengan pertemuan rutin setiap bulan. Kami bersinergi dengan Puskemas Kalasan serta Kelurahan Purwomartani Kalasan dengan dukungan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Harapannya langkah nyata ini bisa membawa dampak baik bagi masyarakat," pungkas Listia Dwi Febriati. (Fxh)



Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X