KRJogja.com - SLEMAN - Baitussalam All Star Shor (BASS) 2024 kembali digelar untuk yang keenam kalinya. Berlangsung selama dua hari, Jumat-Sabtu (23-24/8), BASS jadi bukti kalau santri pondok tidak hanya bisa ngaji.
Berlangsung di Lapangan Baitussalam, BASS 2024 mengambil tema 'NATIONALisMe, Briliancy In Diversity'. Santri Pondok Pesantren Modern (PPM) Baitussalam 1 dan 2, mulai dari TK hingga SMA dan KMI ikut ambil bagian.
Menurut pimpinan PPM Baitussalam Prambanan KH Abdul Hakim, BASS sebagai bukti kalau pendidikan itu tidak hanya didapat dari dalam kelas saja. Melainkan bisa dari mana saja. Melalui BASS, santri dilatih untuk mengelola event. Mulai dari membuat proposal, desain panggung hingga mengisi acara.
"Ini juga bukti kalau anak pondok itu tidak hanya bisa ngaji saja. Tapi juga bisa berkreativitas. Meskipun dilakukan di dalam lingkungan pondok," katanya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo juga menyempatkan hadir selama dua hari berturut-turut. Bupati sangat mengapresiasi apa yang dilakukan santri PPM Baitussalam Prambanan tersebut. Apalagi tema yang diambil sangat menjunjung tinggi nasionalisme, yakni NATIONALisMe.
"Menunjukkan kalau santri pondok itu bisa bisa ikut menggabungkan semangat nasionalisme. Saya yakin santri PPM Baitussalam Prambanan kedepannya mampu menjadi agen perubahan untuk menuju Indonesia yang lebih baik," ungkapnya.
Pengisi BASS hari pertama, Jumat (23/8) yakni santri SMP, SMA dan KMI putra. Termasuk siswa TK dan SD berupa parade pakaian adat nusantara.
Sedangkan BASS hari kedua, Sabtu (24/8) adalah santri SMP, SMA, KMI serta dari TK dan SD Baitussalam 2 Cangkringan. Termasuk juga siswa TK dan SD yang menyanyikan lagu-lagu daerah.(Awh)