Musyawarah Nasional XI APKI, Sinergi Mewujudkan Industri Kulit Indonesia Berkelanjutan

Photo Author
- Jumat, 4 Oktober 2024 | 14:30 WIB
Penyerahan Sertifikat Kompetensi Asesor, Kompetensi LSP Penyamakan Kulit  (Roby AS)
Penyerahan Sertifikat Kompetensi Asesor, Kompetensi LSP Penyamakan Kulit (Roby AS)

KRJogja.com - SLEMAN - Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia (APKI) gelar kegiatan Musyawarah Nasional XI APKI pada Kamis, 3 Oktober 2024 berlokasi di Royal Ambarukmo Yogyakarta. Kegiatan tersebut mengambil tema "Sinergi Mewujudkan Industri Kulit Indonesia Berkelanjutan'.

Staf Ahli Gubernur DIY Bidang ekonomi dan pembangunan, Kuncoro Cahyo Aji menuturkan, Indonesia merupakan salah satu produsen kulit terbesar di Asia Tenggara.

"Sebagai salah satu produsen kulit terbesar kita menghadapi beragam tantangan mulai dari ketersediaan bahan baku, daya saing teknologi dan pelestarian lingkungan. Dalam tataran bahan baku perlu adanya sinergitas dari industri peternakan, pemotongan hewan dan penyamak agar kualitas kulit terjaga. Semetara dari sisi teknologi perlu ditingkatkan inovasi penyamakan kulit", tuturnya.

Kuncoro mengungkapkan, industri penyamakan kulit merupakan salah satu industri yang memiliki potensi untuk dikembangkan potensi bisnis ramah lingkungan pada sektor industri hijau. Untuk itu, kolaborasi antara akademisi dan dunia industri perlu ditingkatkan.

"Menjadi harapan kita bersama akan terbentuk landasan bagi ekosistem berkelanjutan dan saling menguntungkan untuk penguatan dalam skala yang lebih besar. Diharapkan dengan kegiatan ini, organisasi APKI semakin solid dalam mendukung langkah untuk mencapai tujuan bersama", ungkapnya.

Ketua Panitia Munas XI APKI, Karyadi mengatakan, kegiatan ini merupakan Munas APKI ke-11 dan kegiatan Munas rutin diadakan 3 tahun sekali.

"Saat ini, APKI menaungi 140 perusahaan penyamak kulit di seluruh Indonesia. Diketahui Industri manufaktur atau pengelolaan pengolahan sektor kulit dan alas kaki masih menjadi mesin penggerak ekonomi di Indonesia", katanya.

Karyadi menyampaikan, tema yang diambil berfokus pada kolaborasi dan sinergi untuk menciptakan industri kulit yang maju dan berdaya saing tinggi di tengah persaingan ekonomi global. Kegiatan tersebut dihadiri peserta DIY-Jateng, Jabodetabek, Jabar, Garut, Magetan, Jatim, dan Padang Panjang.

"Rangkaian acara meliputi paparan dan dialog mengenai leather sustainability, serta business matching antara industri kulit dengan industri alas kaki dan barang jadi kulit. Puncak acara Munas adalah pemilihan Ketua Umum (Ketum) untuk periode 2024-2027", sampainya.

Ketua Umum DPP APKI, Budi Purwoko menambahkan, AKPI dibentuk untuk mewadahi dan menghimpun para pengusaha penyamak kulit di Indonesia, serta menjadi institusi legal mitra pemerintah dalam mengembangkan industri perkulitan.

"Tercatat, proporsi investasi industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki mencapai 40%. Industri manufaktur di dalam negeri terus berupaya bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global", tambahnya.

Pada Munas tersebut terpilih Budi Purwoko sebagai Ketua Umum DPP APKI, Jonny Wijaya sebagai Ketua DPD APKI Jabodetabek - Jawa Barat, Jajang Hermawan sebagai Ketua DPD APKI Garut, Aris Sudiyanto sebagai Ketua DPD APKI DI Yogyakarta - Jawa Tengah, Gahtan Thoriq sebagai Ketua DPD APKI Jawa Timur, Basuki Rahmawan sebagai Ketua DPD APKI Magetan dan Thorryansabri sebagai Ketua DPD APKI Padang Panjang. (*-1)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X