BBGP DIY Gelar Lokakarya 7 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10

Photo Author
- Sabtu, 26 Oktober 2024 | 18:30 WIB
Ery Widaryana dan Adi Wijaya meninjau pameran program calon guru penggerak. (Devid Permana)
Ery Widaryana dan Adi Wijaya meninjau pameran program calon guru penggerak. (Devid Permana)

Krjogja.com - SLEMAN - Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DIY menggelar pendampingan kelompok/lokakarya 7 bertema 'Panen Hasil Belajar' di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY, Kalasan Sleman, Sabtu (26/10/2024). Lokakarya ini merupakan rangkaian dari Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 10 yang telah dicanangkan oleh Kemdikbudristek.

Kepala BBGP DIY, Dr Adi Wijaya SPd MA menuturkan, pada PGP Angkatan 10 ini, BBGP DIY mendapatkan tugas untuk melaksanakan program di 7 kabupaten/kota yang berada di provinsi DIY dan DKI Jakarta dengan total sasaran 1.023 orang, dengan rincian 132 orang di DIY dan 891 di DKI Jakarta. Adapun di Kabupaten Sleman sejumlah 74 orang Calon Guru Penggerak.

"PGP Angkatan 10 sudah memasuki tahapan lokakarya 7 yang merupakan lokakarya terakhir dan yang paling besar dari sisi jumlah SDM yang terlibat," terang Adi.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Drs Ery Widaryana MM menyambut baik lokakarya bagi para calon guru penggerak. Menurutnya, keberadaan guru penggerak tentunya sangat menguntungkan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.

"Semakin banyak calon guru penggerak yang lulus pendidikan, maka semakin menambah kekuatan kita untuk memajukan pendidikan di Sleman," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Adi Wijaya, dalam kegiatan lokakarya ini para Calon Guru Penggerak (CGP) menampilkan dan berbagi praktik baik yang merupakan hasil aksi nyatanya selama mengikuti program PGP yang sudah berjalan 6 bulan. Sehingga akan terlihat dampak dan perubahan positif apa yang sudah terjadi baik secara individu CGP maupun kelas bahkan sekolah tempat CGP bertugas.

Menurut Adi, tujuan dari lokakarya ini antara lain meningkatkan keterampilan CGP untuk menjalankan perannya, menjejaringkan CGP di tingkat kabupaten/kota, menjadi ruang diskusi dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh CGP. Meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan di tingkat sekolah dan kabupaten/kota.

Adapun program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dilaksanakan selama 6 bulan dengan menggunakan metode pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan individu. Proporsi kegiatan terdiri atas 70% belajar di tempat bekerja (on-the-job training), 20% belajar bersama rekan sejawat, dan 10% belajar bersama narasumber, fasilitator, dan Pengajar Praktik.

Program PGP bertujuan untuk memberikan bekal kepada guru menjadi pemimpin pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan potensi peserta didik dan aktif mengembangkan pendidik lainnya dalam mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. (Dev)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X