KRJogja.com - YOGYA - Tim kebidanan komunitas STIKES Guna Bangsa Yogyakarta melakukan pemberdayaan kader posyandu remaja sebagai peningkatan pengetahuan tentang anemia pada remaja.
Kegiatan tersebut dilaksanakan mahasiswa magister kebidanan BM IV (Kelompok 1) di Dusun Kopeng Kelurahan Kepuharjo Cangkringan Sleman yang diikuti 11 kader posyandu, 6 Oktober 2024.
"Harapannya kader memiliki kompetensi dalam membina remaja yang ada di wilayahnya. Selain itu tujuan utamanya kejadian anemia pada remaja dapat dicegah sedini mungkin," tutur perwakilan mahasiswa magister, Farida Damond Skeb Bdn dalam keterangannya, Kamis (5/12/2024).
Menurut Farida, dari kegiatan penyuluhan ini penting untuk mendapatkan hasil bahwa terdapat peningkatan pengetahuan kader sebelum dan setelah diberikan penyuluhan. "Ternyata pada diskusi ditemukan beberapa temuan di lapangan berkaitan dengan anemia pada remaja," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia, terutama negara berkembang. Diperkirakan sebanyak 30 persen penduduk dunia menderita anemia. Gangguan kesehatan tersebut banyak terjadi pada masyarakat, terutama remaja dan ibu hamil.
Anemia pada remaja banyak disebabkan karena kurangnya asupan zat gizi yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin, yaitu zat besi (Fe), vitamin C dan tembaga. Zat besi diperlukan untuk membentuk bagian heme dari hemoglobin, vitamin C juga merupakan unsur esensial untuk pembentukan hemoglobin dan tembaga diperlukan untuk absorpsi besi dari traktus gastrointestinal.
Dikutip dari Savitri dkk (2015), anemia ditandai dengan gejala letih, lesu, pucat, tidak bertenaga, kurang selera makan dan tangan dan kaki dingin. Gejala-gejala tersebut harus segera diatasi agar tidak menimbulkan dampak lebih serius terhadap kualitas sumber daya manusia.
Dampak anemia pada remaja antara lain menurunnya kemampuan dan konsentrasi belajar, mengganggu pertumbuhan, menurunkan kemampuan fisik, menurunkan daya tahan tubuh dan produktivitas kerja serta kebugaran yang menurun. (Feb)