Krjogja.com - SLEMAN - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DIY, Ahelya Abustam SH MH melakukan penanaman pohon bersama mahasiswa dan akademisi STIE Pariwisata API Yogyakarta serta pemerintah desa Sambirejo di destinasi wisata Watu Payung, Selasa (7/1/2025). Kegiatan tersebut menjadi bagian dalam acara 'Kolaborasi Membumi' sekaligus harapan kebangkitan Watu Payung menjadi destinasi pilihan wisatawan yang menyejahterakan warga.
Wahyu Nugroho, Lurah Sambirejo Prambanan Sleman mengatakan, kegiatan tersebut menjadi yang pertama bagi Watu Payung dan sangat spesial karena dihadiri Kajati DIY. Kegiatan Kolaborasi Membumi diniatkan masyarakat untuk mengingatkan diri bahwa semua adalah bagian dari alam dan harus menjaga kebudayaan sertavalam itu sendiri.
"Kami melaksanakan berbagai kegiatan salah satunya penanaman pohon. Bahwa apa yang ditanaman hari ini, ke depan bisa ada buahnya dan bermanfaat untuk semua. Ada juga kegiatan lomba mewarnai, menanamkan mencintai alam sejak dini," ungkapnya.
Wahyu mengatakan Watu Payung diharapkan bisa menjadi salah satu penyangga wisata di Desa Wisata Sambirejo Prambanan Sleman. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini, semakin banyak yang tertarik ingin mengenal lebih dekat Watu Payung secara langsung.
Harapan senada disampaikan Susilo Budi Winarno, Ketua STIE Pariwisata API Yogyakarta yang mengajak serta mahasiswa untuk aktif berkolaborasi bersama masyarakat. Ia melihat potensi besar wisata Watu Payung dan mengharapkan bisa menjadi objek wisata yang berkelanjutan serta menjadi pilihan wisatawan.
"Kami mengajak serta mahasiswa untuk banyak terlibat di berbagai event, berkolaborasi mengembangkan pariwisata berkelanjutan. Watu Payung ini bisa menjadi alternatif destinasi dengan keasrian lokasi, sambil melihat matahari terbit. Semoga bisa berjalan dengan baik dan menjadi pilihan wisatawan," ungkapnya.
Sementara, Kajati DIY, Ahelya Abustam mengapresiasi langkah warga untuk terus merawat alam dan berupaya mewujudkan destinasi wisata berkelanjutan. Ahelya berharap masyarakat setempat terus melestarikan alam dan mendapatkan kebaikan dari upaya tersebut.
"Di Watu Payung keadaan lokasi wisatanya masih natural, sebelumnya hanya bebatuan, tanah kosong gersang, kemudian disulap jadi seperti ini. Luar biasa sekali menurut saya," tambahnya.
Ahelya juga berharap, semakin banyak wisatawan yang tertarik untuk singgah menikmati keindahan alam di Watu Payung. Dampak positif juga diharapkan akan dirasakan warga masyarakat sekitar.
"Semoga dengan kegiatan ini bisa meningkatkan gairah wisatawan karena penanaman pohon sangat penting, tujuannya bentuk nyata dari kita untuk menjaga kelestarian alam serta salah satu bentuk agar alam kita jadi indah, kita lebih bersahabat dengan alam," pungkasnya. (Fxh)