Kejutkan Sultan, Sambutan Perdana dan Doa dari Pemuda Buddhis Pertegas Kebhinekaan Indonesia

Photo Author
- Senin, 20 Januari 2025 | 21:51 WIB
  Perwakilan anak muda Budha membuka dan membaca doa
Perwakilan anak muda Budha membuka dan membaca doa


Krjogja.com - SLEMAN - Organisasi pemuda lintas iman berkumpul di di Nawang Jagad, Kaliurang, Senin (20/1/2025). Mereka ikut serta dalam aksi menanam pohon melestarikan air yang diinisiasi Kraton Yogyakarta melalui Bebadan Pangersaloka.

Hal menarik terjadi dalam momen di lereng Merapi itu yakni saat perwakilan Generasi Muda Buddhis memberikan sambutan pertama sekaligus memimpin doa dengan cara Budha. Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X terkejut, dan diungkapkan saat Sultan memulai pidato dalam acara.

"Ternyata tadi yang menyampaikan ucapan pertama kali dari generasi muda Buddhis. Bukan yang mayoritas tapi minoritas. Bagi saya ini luar biasa," ungkap Sultan.

Sultan menilai hal tersebut adalah sesuatu yang sangat baik karena menunjukkan kebhinekaan Indonesia. Sultan kemudian bercerita, bahwa ia sudah empat kali diundang berbicara di Lemhanas terkait kebhinekaan.

Menurut Sultan, tidak seharusnya bhinneka menekankan yang berbeda-beda menjadi satu. Tetapi yang satu pun harus mengakui kebhinekaan atau yang berbeda-beda itu.

"Sehingga sesuai konstitusi, di Republik ini tidak ada mayoritas dan minoritas. Sekecil apapun, semua dihargai dan dilindungi oleh konstitusi. Jadi tidak ada dominasi. Kalau ada dominasi ya apa-apa nanti hanya Islam sama orang Jawa saja," sambungnya.

Sultan lalu mencontohkan, misalnya ada kegiatan di Papua, maka seremonial pembukanya tidak menggunakan gong yang identik dengan Jawa. Seharusnya pembuka kegiatan menggunakan Tifa, alat musik khas Indonesia timur. 

"Jadi saya terima kasih untuk pertama kali (ucapan pertama dari Buddhis). Ini surprise bagi saya," tambah Sultan.

Untuk diketahui, mengawali tahun 2025, Sultan bersama putri sulung, GKR Mangkubumi, cucu dan para pemuda organisasi lintas iman menanam pohon di Nawang Jagad, Kaliurang, Kabupaten Sleman. Pohon yang ditanam beragam, mulai dari Pohon Kepel, Sawo Kecik hingga Pronojiwo.

Kegiatan bertajuk air untuk masa depan peradaban ini sengaja melibatkan organisasi kepemudaan, dengan harapan menumbuhkan kesadaran bersama dan menyebarluaskan gerakan baik tersebut.  Ada 7 organisasi kepemudaan lintas iman yang hadir dalam gerakan penanaman pohon ini yakni Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Pemuda Kristen (GAMKI), Pemuda Budha (Gemabudhi), Pemuda Hindu (Peradah) dan Pemuda Konghucu (Gemaku). (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X