Geser KaburAjaDulu Jadi Positif, Ternyata Sangat Banyak Pekerja Indonesia Tertarik ke Korea Selatan untuk Mengubah Nasib

Photo Author
- Minggu, 23 Februari 2025 | 13:35 WIB
Suasana seminar PELBAKORI di UC UGM (Harminanto)
Suasana seminar PELBAKORI di UC UGM (Harminanto)



Krjogja.com - SLEMAN - Perkumpulan Lembaga Pelatihan Bahasa Korea Se Indonesia (PELBAKORI) bersama Kementrian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan UGM mengadakan pertemuan di UC UGM, Minggu (23/2/2025).

Adanya fenomena tagar Kabur Aja Dulu yang ramai di media sosial menjadi salah satu perhatian dalam acara seminar tersebut. Apalagi, tagar tersebut mencerminkan keinginan besar masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, untuk mencari peluang kerja di luar negeri.

Baca Juga: Jelang Ramadan, PLN Kenalkan ‘Green Energy’ ke Warga Soloraya

Ketua Umum PELBAKORI, Mohammad Rosyidi mengungkap, minat masyarakat Indonesia untuk bekerja di Korea Selatan sangat besar. Tahun 2024, jumlah pendaftar mencapai 60 ribu orang, yang menunjukkan antusiasme masyarakat Indonesia.

“Tahun 2024 pendaftar untuk bekerja ke Korea mencapai 60 ribu, ini cukup besar animonya karena Korea menjadi salah satu negara yang paling menjanjikan. Baik itu gaji, kesejahteraan dan perlindungannya. Keamanannya lebih terjamin karena juga perlindungannya oleh pemerintah Korea,” ungkapnya pada wartawan.

Mayoritas anggota PELBAKORI diakui Rosyidi merupakan pekerja migran yang kembali ke Indonesia untuk mendirikan lembaga pelatihan. Mereka ingin membantu masyarakat sukses lainnya dengan mengikuti jejak mereka.

Baca Juga: Kirab Tumpeng Semarakkan HUT ke-75 SMP Negeri 2 Purwokerto

“Mungkin bukan Kabur Aja Dulu ya tagarnya, namun digeser sedikit menjadi konotasi positif bukan kabur dalam tanda kutip, namun karena benar-benar pergi bekerja ke luar negeri untuk memperbaiki masa depan. Kerja ke luar negeri bukan sekedar kabur, tapi adalah langkah strategi untuk meningkatkan kesejahteraan dan membangun masa depan yang lebih baik,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Dwi Setiawan Susanto menyampaikan, bekerja di luar negeri bukan hanya bermodal keinginan saja, tetapi harus disertai dengan kesiapan yang matang. Dwi menilai tahar Kabur Aja Dulu seharusnya lebih tepat digeser menjadi Kerja ke luar Negeri Dulu, Tapi dengan Skill.

"Pekerja migran Indonesia banyak yang belum mempersiapkan diri dengan baik. Tantangan bekerja di luar negeri berbeda-beda, baik dari segi budaya, kualifikasi, maupun standar internasional. Oleh karena itu, sebelum berangkat, pekerja harus mendapatkan pelatihan, sertifikasi dan kemampuan komunikasi dalam bahasa negara tujuan," tandasnya.

Selain tangguh mental, kemampuan dalam jenis pekerjaan dan yang terpenting kemampuan berbahasa dirasa sangat penting bagi pekerja Indonesia yang ingin ke luar negeri. Dari segi peluang, angka kebutuhan tenaga kerja di luar negeri masih sangat besar.

“Tahun lalu, terdapat 1,4 juta job order, namun Indonesia baru bisa mengirimkan 297.000 tenaga kerja. Artinya, masih ada lebih dari 1 juta peluang yang bisa dimanfaatkan oleh tenaga kerja Indonesia, termasuk di sektor-sektor strategis di Korsel,” tutupnya. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X