KRJogja.com - SLEMAN - Sebagai lembaga pengelolaan Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) yang bertanggung jawab, Dompet Dhuafa Yogyakarta terus membangun kepercayaan publik dengan transparansi dan akuntabilitas.
"Dompet Dhuafa merupakan lembaga filantropi Islam yang berkhidmat dalam pembedayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui filantropis (welas asih/kasih sayang) dan wirausaha sosial profetik (prophetic socio-technopreneurship)," jelas pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Yogyakarta Muhammad Zahron, Selasa (25/2) dalam press conference rangakaian ifthar Ramadan 1446 H di Kaktus Coffee Jalan Kentungan Sleman.
Baca Juga: Kata Erwan Hendarwanto Usai PSIM Raih Juara Liga 2
Didepan 26 peserta media, blogger, influencer, Zahron menjelaskan penyaluran dana ZISWAF. "2024, Dompet Dhuafa mendapatkan amanah dari para muzakki, wakif maupun donatur sebesar Rp. 379.277.085.219 , dengan besaran penyaluran Rp.418.205.845.531, kepada 3.269.768 Jiwa penerima manfaat," jelasnya.
Serapan penyaluran tumbuh menjadi 115% dikarenakan adanya saldo program di awal tahun 2024.
"Persebaran penyaluran kebaikan kepada penerima manfaat melalui lima program Dompet Dhuafa, yaitu program pendidikan sebesar 46.211 Jiwa, kesehatan 186.166 Jiwa, ekonomi 5.804, dakwah & budaya 314.400, dan melalui program kemanusiaan sebesar 2.717.187 Jiwa," jelasnya.
Lebih lanjut GM Resources Mobilization Dompet Dhuafa Ahmad Faqih menjelaskan Ramadan tahun ini mengusung tema “Berzakat Gak Ada Obat” yang dipilih karena lebih akrab di telinga masyarakat, terutama di kalangan generasi muda.
"Ada peningkatan semangat kedermawanan, termasuk dalam berzakat, di usia muda. Hal ini perlu terus ditanamkan dan disosialisasikan sejak dini agar dapat mendukung program Indonesia Emas 2045," tandasnya.
Disebutkan selama Ramadhan 1446 H ini, Dompet Dhuafa Yogyakarta mengadakan berbagai aksi berbagi kebaikan, seperti Tebar Iftar untuk berbuka puasa, Sedekah Qur’an dan Sedekah Qur’an Braille bagi yang membutuhkan, serta Parcel Pejuang Keluarga Dhuafa.
"Ada juga Parcel Ramadhan khusus untuk saudara kita di Palestina, agar mereka bisa merasakan kebahagiaan di bulan suci ini," paparnya.
Sementara Alan Efendhi Local Hero Aloeland, penerima manfaat program ekonomi Dompet Dhuafa Yogyakarta menjelaskan kebermanfaatan dari program Dompet Dhuafa Yogyakarta.
“Adanya binaan Dompet Dhuafa, kini kami yang berada jauh dari pusat keramaian kota Yogyakarta, keadaan tanah Gunungkidul yang kering kami bisa tetap berdaya dan lebih mandiri, dimana budidaya aloevera ini yang berhasil berkembang secara masif dan menyerap tenaga kerja di lingkungan sekitar,” paparnya. (Vin)