Kirab Air dan Bregada Sendangadi, Ritual Budaya yang Nyaris Terlupakan

Photo Author
- Senin, 28 April 2025 | 07:45 WIB
Prosesi pengambilan air dari sendang sebelum dikirab menuju lapangan Kalurahan Sendangadi  (Foto:  Benny Kusumawan)
Prosesi pengambilan air dari sendang sebelum dikirab menuju lapangan Kalurahan Sendangadi (Foto: Benny Kusumawan)

KRjogja.com - SLEMAN - Pemerintah Kalurahan Sendangadi Mlati Sleman, menyelenggarakan Kirab Air dan Bregada. Acara ini merupakan puncak rangkaian kegiatan memperingati Hari Jadi ke-77 Kalurahan Sendangadi, Minggu (27/04/2025), di Joglo Sendangadi Jongke Lor.

Prosesi dipimpin Lurah Sendangadi Sugengno yang bertindak selaku Pengageng (inspektur) Upacara. Prosesi diawali pengambilan air sendang di selatan joglo oleh juru kunci, kemudian diserahkan kepada 14 Srikandi pembawa air.

Baca Juga: Liverpool Bantai Tottenham 5-1, Kunci Gelar Juara Liga Inggris 2024/25

Selanjutnya sebanyak 14 kendi yang berisi air sendang, dikirab menuju lapangan Kalurahan Sendangadi dikawal pasukan Bregada dari seluruh padukuhan. Kemudian air itu diserahkan kepada 14 dukuh.

Pembagian air sendang dilakukan oleh Lurah Sendangadi Sugengno. Prosesi pengambilan air hingga dikirab sampai kantor kalurahan disaksikan ribuan warga Sendangadi di sepanjang jalan.

Lurah Sendangadi Sugengno mengatakan, kegiatan hari jadi ini merupakan momentum refleksi rasa syukur kepada Allah Sang Pencipta. Semua rangkaian kegiatan bisa terlaksana berkat kerja sama antara masyarakat dan aparat kalurahan.

Baca Juga: Mantapkan Langkah Menuju World Class Vocational School, Sekolah Vokasi Undip Gelar Workshop Renstra

Menurut Sugengno, event ini akan rutin diadakan setiap tahun. Tujuan dari acara tersebut untuk melestarikan budaya dan mengingat perjuangan para leluhur yang telah mendirikan Kalurahan Sendangadi. Diharapkan kedepan acaranya bisa lebih maju dan lebih semarak.

“Bila bisa menjadi agenda pariwisata, diharapkan masyarakat di seluruh padukuhan bisa menjadi makmur,” ujarnya.

Terpisah, Carik Sendangadi Parjiyono SSos, menjelaskan prosesi pengambilan air dan kirab bregada, merupakan ritual budaya yang belum banyak dikenal, sehingga nyaris terlupakan. Sepanjang sejarah keberadaan Kalurahan Sendangadi, ritual ini baru diselenggarakan lima kali, namun sempat terhenti tiga , tahun akibat pandemi Covid 19.

“Prosesi ini sekaligus menambah wawasan masyarakat tentang asal usul Sendangadi, dengan cikal bakal adanya sendang di Jongke Lor,” jelasnya.

Sementara, hasil penilaian lomba bregada Kalurahan Sendangadi saat kirab berlangsung: Juara 1 Bregada Singo Barong Padukuhan Jongke Kidul, Juara 2 Bregada Danurojo Padukuhan Karanggeneng, Juara 3 Bregada Srikandi Padukuhan Mlati Dukuh, Juara Harapan 1 Bregada Watu Sabuk Padukuhan Nganti, Juara Harapan 2 Bregada Guno Samekto Padukuhan Banaran. (Ben)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X