KRJogja.com, SLEMAN - Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut penting dilakukan sehingga masyarakat dapat mandiri dalam upaya pencegahan stunting di lingkungan masing-masing.
Hal itulah yang mendorong dosen bersama mahasiswa Program Studi Magister Kebidanan STIKES Guna Bangsa Yogyakarta melakukan kegiatan pengabdian masyarakat. Salah satunya melalui kegiatan mengusung tema 'Mewujudkan Generasi Sehat melalui Edukasi Gizi dan Penerapan Konsep Isi Piringku' menyasar ibu dan kader posyandu, guru dan anak TK-PAUD di Kalurahan Kepuharjo Sleman, Rabu (23/04/2025) lalu.
Baca Juga: Polresta Cilacap Ungkap Pengedar Sabu, 4 Orang Ditangkap
"Kegiatan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab akademisi dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Caranya dengan memperkenalkan dan membiasakan pola makan sehat melalui pendekatan visual dan edukatif menggunakan konsep 'Isi Piringku' tersebut," tutur Ketua Program Studi Magister Kebidanan STIKES Guna Bangsa Yogyakarta Dr Gunarmi SKM STrKeb MMKes dalam keterangannya, Selasa (6/5/2025).
Dijelaskan, konsep 'Isi Piringku' merupakan pengganti slogan Empat Sehat Lima Sempurna yang lebih relevan dengan kebutuhan gizi masyarakat Indonesia saat ini. Menggambarkan porsi ideal dalam satu piring makan, yaitu setengah piring terdiri dari sayur dan buah. Sementara setengahnya lagi terdiri dari makanan pokok serta lauk-pauk berprotein.
Baca Juga: Polisi Memburu Pengendara Motor Lakukan Tak Senonoh
Dalam kegiatan tersebut, masyarakat diajak untuk memahami pentingnya variasi makanan, memperhatikan porsi dan mengenali sumber gizi yang tersedia di sekitar mereka. Termasuk pemanfaatan bahan pangan lokal dengan metode ceramah dan media leaflet serta penggunaan video sebagai media edukasi.
"Menariknya saat sesi interaktif bersama ibu dan anak-anak. Mereka diajak menyanyikan lagu edukatif 'Isi Piringku' lengkap dengan gerakan yang menyenangkan. Melalui metode ini, anak-anak tidak hanya belajar tentang gizi dengan cara yang menyenangkan, tetapi juga mulai terbiasa mengenali dan memilih makanan sehat sejak dini," sambung Gunarmi.
Melalui kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak langsung kepada peserta, tetapi juga menjadi bagian edukasi berkelanjutan di bidang kesehatan masyarakat. Melalui pendekatan yang komunikatif, menyenangkan, dan aplikatif, harapannya dapat menjadi langkah awal dalam membentuk kebiasaan makan sehat di kalangan masyarakat. Paling utama berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan kualitas kesehatan keluarga Indonesia. (Feb)