Banyuraden Operasikan Thermal Decomposer Pertama di Pasar Tlogorejo, Bisa Urai 2 Ton Sampah Perhari

Photo Author
- Rabu, 7 Mei 2025 | 11:55 WIB
 Thermal Decomposer yang mulai dioperasikan di Pasar Tlogorejo  ((Harminanto))
Thermal Decomposer yang mulai dioperasikan di Pasar Tlogorejo ((Harminanto))


Krjogja.com - SLEMAN - Badan Usaha Milik Kalurahan Banyuraden bekerjasama dengan PT BIB (Bumi Indah Berseri) mengoperasikan sistem pengolahan sampah Thermal Decomposer di halaman belakang Pasar Tlogorejo, Rabu (7/5/2025). Sistem yang mengandalkan panas ini bisa mengurai pebih dari 2 ton sampah setiap harinya.

Direktur Utama PT Bumi Indah Berseri (BIB), Ratna D. Hapsari, mengatakan pihaknya telah melakukan riset cukup lama mengatasi masalah sampah dengan cepat, tepat, aman dan zero waste. Akhirnya dikatakan Ratna, tercipta sistem pemusnah sampah tanpa asap.

"Thermal Decomposer ini dilakukan secara thermal atau panas dengan pembentukan bara dari sampah itu sendiri, tanpa api, tanpa bahan bakar minyak, tanpa chip kayu. Kemudian sampah dengan cepat terbakar sempurna menjadi abu, di mana abu ini dapat digunakan sebagai bahan campuran pupuk," ungkapnya di sela peluncuran.

Baca Juga: TMMD Membangun Karakter, Kebersamaan dan Semangat Gotong Royong

Ratna juga menyebut, sistem thermal berlangsungpada suhu 90 hingga 150 derajat Celcius sehingga tidak akan terbentuk Doxin dan Furan yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Zat-zat ini bisa memicu tumbuhnya kanker, kemandulan hingga bayi terlahir cacat.

"Perlu diketahui bahwa Dioxin dan Furan terbentuk ketika suhu pembakaran
sampah di atas 200 derajat Celcius. Kemudian sistem Smover pada sistem Thermal Decomposer mampu menangkap asap dan polutan-polutannya untuk kemudian diubah menjadi asap cair. Polutan yang ditangkap dengan smover berupa padatan dan dapat di proses lebih lanjut menjadi briket arang. Asap yang sudah bersih dari polutan akan keluar dari cerobong berupa steam (uap air) sehingga mengurangi efek rumah kaca. Sistem Thermal Decomposer mampu membakar sampah dengan tingkat kebasahan60% - 80%, termasuk pempers akan terbakar sempurna," tegasnya.

Sementara Lurah Banyuraden, Sudarisman, menyampaikan sistem dan alat baru yang dioperasikan ini merupakan hal positif karena selama ini masalah sampah belum teratasi. Dengan adanya alat yang beroperasi harapannya sampah di Banyuraden khususnya bisa teratasi dan nantinya berkembang ke daerah-daerah lain.

Baca Juga: OJK Luncurkan Indeks Keuangan Akses Daerah

"Kami lihat tidak bising, sudah diuji terutama dampak lingkungannya. Untuk Banyuraden baru ini, belum pernah ada. Biasanya pengepul itu kalau membakarnya ngawur, asapnya ke mana-mana. Dengan alat ini sepertinya tidak, asapnya hampir tidak ada. Semoga mengurai persoalan sampah yang ada," pungkasnya. (Fxh)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X