The Yudhoyono Institute Gelar Lecture Series, SBY dan AHY Bawa Pesan Keberlanjutan Bumi untuk Anak Cucu

Photo Author
- Senin, 12 Mei 2025 | 14:30 WIB
Suasana seminar internasional TYI di Yogyakarta (Harminanto)
Suasana seminar internasional TYI di Yogyakarta (Harminanto)



Krjogja.com - SLEMAN -  The Yudhoyono Institute (TYI) menggelar Lecture Series di Marriot Hotel Yogyakarta, Senin (12/5/2025). Pertemuan akademis dengan tema Sustainable Growth With Equity mengundang berbagai pembicara termasuk para profesor dari Standford University yang membahas secara detail keberlanjutan bumi untuk anak cucu.

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan TYI ingin agar Indonesia menjadi yang terdepan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Seminar internasional mengundang kalangan akademisi, guru besar, sivitas akademika kampus Indonesia, kalangan diplomatik juga policy makers di eksekutif dan legislatif yang diharapkan memberikan dampak nyata.

Baca Juga: El Clasico Jadi Milik Anak Muda, Lamine Yamal dan Generasi Baru Angkat Barcelona ke Puncak

"Pendekatan sinergi kolaborasi dalam pemikiran diharapkan membawa solusi dan aksi nyata karena kita menghadapi ancaman serius terkait krisis iklim, pemanasan global. Ancaman ini harus kita waspadai serius. Tak ada negara sebesar apapun bekerja berdiri sendirian. Perlu kerjasama strategis dan terobosan termasuk modal agar masyarakat semakin sejahtera dengan tidak mengorbankan kelestarian lingkungan yang dampaknya sangat serius," ungkap AHY di sela seminar.

Seminar internasional yang digagas TYI diharapkan memberikan rekomendasi untuk pengampu kebijakan di tingkat nasional bahkan internasional. "Ini mengapa kami terus membicarakan isu global ini. Kami ingin memberikan rekomendasi positif untuk bisa dibaca masyarakat luas termasuk pemangku kebijakan dan melakukan langkah nyata," tandas AHY.

Sementara, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memberikan pidato penutupan menyebutkan bahwa topik yang kali ini menurutnya adalah yang paling fundamental. Adanya global issue dan global agenda ini menjadi yang paling penting bagi dunia hari ini dan esok.

Baca Juga: Drama Liga Inggris Pekan ke-36: MU Terpuruk di Papan Bawah, Nottingham Gagal Manfaatkan Peluang Emas

"Saya yang pernah memimpin negeri ini 10 tahun, aktif dalam percaturan global, saat ini prihatin melihat perkembangan dunia yang kurang menggembirakan. Dunia kita dijejali isu yang sebagian mencemaskan, sementara peperangan masih terjadi di sana sini. Geopolitik makin memanas ditambah perang dagang, perang ekonomi yang membuat dunia kita makin rumit, mengancam kehidupan bangsa di dunia," ungkap SBY.

SBY bersama TYI menginginkan agar dunia memiliki langkah nyata untuk bergerak memerangi krisis iklim ini. Tanpa sekat batas teritori dan latarbelakang, diharapkan semua bersatu padu untuk mewujudkan bumi yang berkelanjutan untuk dihuni anak cucu mendatang.

"Yang kita mau adalah dunia yang makin damai, makin adil, makin sejahtera, dunia yang memberikan harapan bagi siapapun terlepas dari ikatan identitas, batas internasional. Kalau kita gagal bersatu untuk memastikan krisis iklim, lingkungan dengan segala dampaknya, maka terus terang kita gagal mengemban misi God The Almighty dan bangsa di dunia. Krisis iklim riil, bukan fiksi atau hoax. Aksi bersama kita harus riil, efektif dan memberikan dampak nyata pula. Apa yang digagas bersama oleh Stanford University dan banyak kalangan perguruan tinggi menurut saya harus terus dihidupkan. Dunia tak boleh larut dengan peperangan dan tekanan geopolitik. Ini akan memberikan dampak buruk bagi dunia. Apa yang kita lakukan ini percayalah, yang bisa menyelamatkan bangsa-bangsa dan dunia masa depan anak cucu kita," pungkas SBY.

The Yudhoyono Institute didirikan pada tahun 2017 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Institut ini dibuat berlandaskan pada kebebasan, kemakmuran dan keamanan, nilai-nilai sangat penting dalam dunia yang berubah cepat dan terhubung. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X