Rapur Istimewa Hari Jadi ke-109 Kabupaten Sleman, Momen Untuk Atasi Kemiskinan Hingga Kenakalan Remaja

Photo Author
- Kamis, 15 Mei 2025 | 15:10 WIB
Rapur Istimewa dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-109 Kabupaten Sleman di Kantor DPRD Sleman. (Saifullah Nur Ichwan)
Rapur Istimewa dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-109 Kabupaten Sleman di Kantor DPRD Sleman. (Saifullah Nur Ichwan)

Krjogja.com - SLEMAN – ‘Gumolong Hanggayuh Mukti’ yang ditetapkan sebagai tema pada peringatan Hari jadi ke-109 Kabupaten Sleman tahun ini mengandung makna masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Sleman bersatu dan bekerja sama untuk meraih kejayaan Kabupaten Sleman.

Selain itu Hari Jadi ini juga dapat menjadi momen dan komitmen untuk bekerja lebih optimal lagi terutama dalam mengatasi permasalahan yang masih terjadi di Kabupaten Sleman seperti menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran, mengurangi kenakalan remaja.

Baca Juga: Swasembada Pangan Nasional, Luas Tanam Padi MT II Mei Seluas 6.500 Hektar

Ketua DPRD Kabupaten Sleman Y Gustan Ganda ST mengatakan, tema ini seirama dengan visi Bupati dan Wakil Bupati membangun masyarakat Kabupaten Sleman yang maju, adil makmur, lestari dan berkeadaban.

Peringatan Hari Jadi tahun ini diharapkan menjadi sarana peningkatan karakter masyarakat dengan menjunjung nilai-nilai kebhinekaan, toleransi, dan keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta serta menjadi momentum untuk memperkuat jati diri daerah dan kesejahteraan masyarakat.

“Tema ‘Gumolong Hanggayuh Mukti’ ini mengandung makna masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Sleman bersatu dan bekerja sama untuk meraih kejayaan Kabupaten Sleman guna memberikan manfaat yang seluas-luasnya demi Sleman Sembada,” kata Gustan Ganda, Kamis (15/5) dalam pidato Rapat Paripurna (Rapur) Istimewa Hari Jadi ke-109 Kabupaten Sleman.

Baca Juga: SMA Al Azhar IIBS Karanganyar Gelar AIISC Bertema Pemulihan Lingkungan Hidup 

Di samping itu, Dewan berharap hari jadi ini juga menjadi momen pemerintah daerah berkomitmen untuk bekerja lebih optimal lagi terutama dalam mengatasi permasalahan yang masih terjadi di Kabupaten Sleman. Diantaranya menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran, mengurangi kenakalan remaja.

“Mengatasi masalah tersebut dengan peningkatan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas melalui sektor pendidikan dan pelatihan. Kemudian meminimalisir terjadinya pelecehan terhadap perempuan dan anak yang saat ini masih terjadi di kalangan masyarakat Sleman,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan Ganda, Sleman mempunyai potensi sumber daya manusia, sumber daya alam maupun budaya. Diharapkan potensi terus dimanfaatkan seoptimal mungkin sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar bagi terwujudnya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“Perekonomian lokal sebagai salah satu unsur yang harus dipenuhi dalam upaya mensejahterakan masyarakat. Baik disektor perdagangan seperti pemberdayaan UMKM, pertanian, pariwisata, hotel dan restoran perlu dioptimalkan pengembangannya dalam rangka mendorong terwujudnya visi misi Kabupaten Sleman,” pintanya.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa SE mengatakan, permasalahan kemiskinan dan stunting menjadi perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Angka kemiskinan Tahun 2024 mengalami penurunan yakni menjadi 7,46 persen dari tahun 2023 sebesar 7,52 persen. Sedangkan angka stunting Tahun 2024 sebesar 4,41 persen dari tahun 2023 sebesar 4,51 persen.

“Ini semua berkat kerja keras dari jajaran Pemkab dan dukungan dari DPRD Kabupaten Sleman dan seluruh elemen masyarakat,” kata Danang,” (Sni)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X