Idul Adha Sebentar Lagi, Dosen UGM Beri Tips Cara Memilih Hewan Kurban Sehat

Photo Author
- Kamis, 22 Mei 2025 | 15:30 WIB
Sapi kurban (Pixabay)
Sapi kurban (Pixabay)


Krjogja.com - SLEMAN - Idul Adha semakin dekat, di mana kebutuhan hewan kurban dalam kondisi sehat dan tidak cacat, serta usia cukup semakin semakin banyak dicari.  Dosen Fakultas Peternakan UGM, Ir. Nanung Danar Dono, S.Pt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., menyampaikan tips untuk memilih hewan kurban yang sudah dewasa atau cukup umur melalui penampakan gigi poel atau tahap pergantian gigi.

"Jika gigi hewan telah poel, maka hewan itu dianggap cukup umur untuk dikurbankan. Pada kambing dan domba, pergantian gigi dimulai pada usia sekitar 1 tahun. Untuk sapi, biasanya terjadi saat usia 2 tahun, sedangkan unta pada usia 5 tahun," ungkapnya, Kamis (22/5/2025).

Proses pergantian gigi ini dimulai dari sepasang gigi seri paling tengah di rahang bawah, karena hewan seperti kambing, domba dan sapi tidak memiliki gigi seri di rahang atas. Rahang bawah memiliki empat pasang gigi seri atau total 8 gigi.

Jika satu pasang gigi sudah berganti, maka disebut Poel 1. Ketika dua pasang sudah berganti, disebut Poel 2, dan seterusnya. Nanung juga meminta waspada adanya praktik tidak etis dari sebagian pedagang yang mencabut gigi agar seolah-olah hewan sudah poel dan layak kurban.

Selain usia, Nanung mengatakan, perlu juga untuk memeriksa kondisi fisik hewan kurban antara lain tidak buta atau cacat pada mata, tidak dalam kondisi sakit, tidak pincang, serta tidak kurus kering tanpa daging. "Jangan sampai memilih hewan yang kelihatan murah karena cacat atau sakit. Memilih hewan terbaik adalah bentuk penghormatan kita kepada Allah, sebagaimana kita ingin memberikan yang terbaik dalam ibadah," lanjutnya.

Tidak hanya itu, panitia kurban juga perlu memeriksa jika terdapat penyakit seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang bisa menular cepat antar hewan, LSD (Lumpy Skin Disease) yang menyebabkan benjolan di kulit, menular antarhewan dan tidak menular ke manusia, dan yang terakhir adalah antraks yang sangat berbahaya karena menular ke manusia. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X