KRjogja.com - SLEMAN - Forum Koordinasi Penanggulangan Bencana (FKPB) Mlati Sleman menggelar Training of Facilitator SPAB Kapanewon Mlati Tahun 2025 di Joglo Sawah Tlogoadi 14-17 Juni 2025. Peserta relawan dari 24 Komunitas Penanggulangan Bencana wilayah Mlati untuk pendamping Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Kapanewon Mlati Sleman yang dideklarasikan di akhir April 2025.
"Training ini merupakan bentuk kerjasama dengan Pujiono Center, institusi/lembaga yang bergerak dalam upaya pengurangan risiko bencana dan dampak perubahan iklim. Deklarasi SPAB yang diikuti 12 SD-SMP di Mlati diharapkan bertambah," ungkap Panewu Kapanewon Mlati Drs Arifin MLaws, Selasa (17/6/2025).
Baca Juga: Progres Tol Semarang-Demak Seksi 1 Capai 44,2 Persen
Dijelaskan training sebagai upaya mematangkan anggota/kader FKPB Mlati sebagai relawan pendamping SPAB bisa bekerjasama dengan guru dan sekolah dalam pengenalan penanggulangan bencana sejak usia dini (SD dan SMP). "Juga bisa mendampingi sekolah lainnya jika memang diminta" ucap Arifin didampingi Direktur CV Pujiono Centre Inggit Fandayati.
Selama 4 hari training peserta/relawan dari FKPB Mlati mendapatkan materi diantaranya Pengantar dan Peta Jalan SPAB (Seknas SPAB) Sinkronisasi SPAB dan Desa Tahan Bencana, Permendes penggunaan anggaran desa untuk SPAB, Sejarah Bencana dan Pemetaan ancaman di sekolah, Kalender Musim Karakteristik Ancaman, Penyusunan SOP Kedaruratan.
Baca Juga: Daratan Terus Tergerus, Pesisir Jepara Dihantui Abrasi
Kemudian Pemetaan Kapasitas, Pemetaan Kerentanan, Analisis Risiko Bencana di Sekolah, Pembentukan Tim Siaga Bencana Satuan Pendidikan, Rencana Aksi, Pembentukan Tim Siaga Bencana Satuan Pendidikan. Rencana Kesinambungan Pendidikan dan lainnya "Juga dengan praktek yang semakin mengasah skill relawan,' tambah Inggit.
Sementara Pembina FKPB Mlati Andi S kepada wartawan menyatakan potensi wilayah Sleman yang rawan bencana longsor, puting beliung, gempa bumi, erupsi Merapi memerlukan peningkatan kapasitas relawan penanggulangan bencana yang menjadi pendamping SPAB di Mlati Sleman.
"Dalam prosesnya nanti peserta akan mendapatkan sertifikat dari Seknas SPAB (Nasional), Kementerian Pendidikan Dasar Menengah yang diakui dan akan terus ditingkatkan skill dan kapasitas sebagai ujung tombak penanggulangan bencana," papar Andi. (Vin)