Krjogja.com - SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman secara intensif berbenah guna mewujudkan program Sleman Dalane Alus lan Padang yang digagas oleh Bupati Harda Kiswaya dan Wakil Bupati Danang Maharsa. Berbagai upaya dilakukan, melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman; Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DUPKP) Kabupaten Sleman; serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sleman.
Kepala Dishub Kabupaten Sleman, Arip Pramana, memperkirakan, dari total jalan kabupaten sepanjang 699,5 kilometer, baru 48 persen yang telah memiliki lampu penerangan jalan umum atau LPJU. Idealnya, berdasarkan perhitungan teknis, setiap satu kilometer jalan kabupaten memiliki 25 LPJU.
“Artinya, Kabupaten Sleman memerlukan 17.500 LPJU untuk mencapai seluruh jalan kabupaten. Saat ini, LPJU baru tersedia di 8.524 titik,” ungkapnya dikutip, Rabu (25/6/2025).
Untuk mencapai kata ideal itu, Pemkab Sleman menyiapkan program percepatan pemasangan lampu jalan. Program tersebut menjadi target lima tahunan yang dicanangkan oleh Harda Kiswaya dan Danang Maharsa.
Lebih lanjut, Arip mengungkapkan, sejak tahun 2022 hingga 2024, rata-rata penambahan titik lampu di jalan kabupaten di Bumi Sembada mencapai 500 LPJU per tahun. Namun, mulai tahun 2027 mendatang, target tahunan akan terakumulasi menjadi 2.600 LPJU per tahun.
"Sesuai program Pak Bupati, seluruh jalan kabupaten akan terang dalam lima tahun. Tahun ini kami tambah 524 LPJU. Tahun depan, kami rencanakan tambah 500 LPJU. Lalu, tahun ketiga sampai kelima, kami pasang ribuan LPJU per tahun," sambungnya.
Arip menilai, program percepatan pemasangan LPJU tidak hanya berdampak pada keselamatan lalu lintas, tetapi juga meningkatkan perekonomian warga. Dengan jalan terang, masyarakat merasa lebih aman dan percaya diri untuk beraktivitas pada malam hari.
"Semakin terang suatu wilayah, orang semakin berani bepergian. Dampaknya luar biasa. Warung-warung mulai buka, jalan kian hidup, dan penjualan meningkat," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga DPUPKP Kabupaten Sleman, Fauzan Maruf, menjelaskan, mulai tahun 2026 akan dimulai pengerasan jalan, terutama di jalur yang kerap dilalui truk pengangkut material pasir dan kerikil. "Semisal di kawasan Tempel, pengerasan akan menggunakan beton. Nantinya disiapkan pula jalur khusus truk pengangkut material agar tak serampangan melewati ruas lain," terangnya.
Pada tahun 2026, Pemkab Sleman bersama DPRD Kabupaten Sleman sepakat akan menambah anggaran untuk perbaikan jalan. Anggaran bakal naik dari Rp50 miliar menjadi Rp150 miliar. Jika tidak ada perubahan, program jalan hingga lima tahun ke depan yang ditargetkan bisa mencapai 80 persen.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Sleman, Bambang Sigit Sulaksono, menegaskan, khusus percepatan perbaikan infrastruktur, legislatif dan eksekutif telah bersepakat untuk menaikkan anggaran. Dewan telah membawa program masing-masing untuk mendukung program infrastruktur infrastruktur.
“Perbaikan jalan dusun kami upayakan lewat anggaran yang dialokasikan oleh DPRD. Lalu, perbaikan jalan kabupaten kami ambilkan dari OPD,” tambahnya.
Hal senada disampaikan anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sleman, Suryana, yang menyatakan bahwa dewan sangat mendukung visi bupati dan wakil bupati terkait pembangunan sektor perhubungan dan keselamatan jalan. Perbaikan dan pemasangan LPJU harus rampung dalam lima tahun ke depan.
“Apabila dukungan anggaran memadai, percepatan besar akan dimulai pada tahun 2026 sehingga pada tahun 2030 mendatang jalan-jalan di Kabupaten Sleman sudah terang sepenuhnya,” pungkas Suryana. (Fxh)