Krjogja.com - SLEMAN - UGM menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalnya diplomat muda yang juga alumni Hubungan Internasional UGM, Arya Daru Pangayunan. UGM meminta penegak hukum mengusut kematian almarhum yang dirasa tidak wajar tersebut.
Sekretaris UGM, Andi Sandi Antonius mengatakan peristiwa meninggalnya almarhum Arya Daru sungguh menyedihkan dan mengagetkan. UGM mengucapkan bela sungkawa atas kepergian almarhum sebagai salah satu alumni.
Baca Juga: Penyidikan Masih Jalan Kejari Sukoharjo Segera Tetapkan Tersangka Kedua Dugaan Korupsi PD Percada
"Tentu kita kehilangan sosok alumni berprestasi alumni HI Fisipol UGM yg memiliki karir yang baik. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik disisiNya," ungkap Andi, Rabu (9/7/2025).
UGM dikatakan Andi juga berharap aparat penegak hukum untuk mengusut penyebab meninggalnya almarhum Daru yang tampak tidak wajar. "Tentu ini perlu diusut tuntas, dan ini demi kemanusiaan serta tanggungjawab perlindungan negara pada warganya," tandasnya.
Hal senada disampaikan Departemen Ilmu HI UGM melalui Nur Rachmat Yuliantoro
Ketua Departemen HI UGM yang menyampaikan turut berduka cita atas berpulangnya Arya Daru Pangayunan, alumnus S-1 Ilmu HI Angkatan 2005. Daru dikenal sebagai diplomat yang handal.
Baca Juga: Pulang Haji Masuk Bui, Kades Jaten Karanganyar Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Tanah Kas Desa
"Daru adalah kebanggaan kita semua. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan," pungkas Nur Rachmat.
Sebelumnya diketahui almarhum Daru ditemukan meninggal dunia dalam keadaan wajah terlilit lakban berwarna kuning. Ia ditemukan di kamar kostnya kawasan Menteng Jakarta, Selasa (8/7/2025) kemarin.
Arya Daru menjabat sebagai diplomat ahli muda Direktorat Perlindungan WNI Kementrian Luar Negeri. (Fxh)