KRJOGJA.COM - Gunung Merapi di Perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta masih di Level III atau Siaga. Tercatat hingga pukul 24.00, Rabu, 9 Juli 2025, terjadi 98 kali gempa guguran dan 7 kali guguran lava
Hasil pengamatan visual oleh Kementerian ESDM dan diunggah di portal magma.esdm.go.id, Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 15 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga mendung, angin tenang hingga lemah ke arah utara dan barat.
Baca Juga: Masyarakat di lereng gunung Sindoro Diminta tenang
Laporan hingga pukul Rabu 24 Juli 2025, teramati tejadi 7 kali guguran lava ke arah Kali Krasak dengan jarak luncur maksimum 1800 meter. Sedangkan terkait dengan kegempaan terjadi 98 kali gempa guguran dengan amplitudo 1-19 mm dan lama gempa 30.23-198.87 detik.
Ada empat kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 3-7 mm, dan lama gempa 5.56-13.55 detik. Untuk gempa Hybrid/Fase Banyak terjadi 120 kali dengan amplitudo 1-20 mm, S-P 0.3-0.9 detik dan lama gempa 7.39-19.74 detik. Disamping itu terjadi 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-17 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 62.67-177.19 detik.
Kementerian menyampaikan rekomendasi adanya potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Baca Juga: Langkah Awal Karier Digital: Simak Daftar Kursus dan Tips untuk Pemula
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.Pada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga agar mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Kementerian mengingatkan pada masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Dan jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Osy)